MEMINIMALISASI PENCEMARAN
AIR DI JL. JEND. AHMAD YANI LENGKONG WETAN
PROPOSAL
PENELITIAN
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah
Pencemaran Lingkungan
Disusun
oleh:
Kelompok 1 / Kelas 3B
Desma Yulianti
|
102154053
|
Ferry Dwi Restu Hendra
|
102154060
|
Rina Arisnawati
|
102154064
|
Rahma Damayanti
|
102154073
|
Pupu Indah Purwita
|
102154077
|
Dicky Rizkiansyah
|
102154089
|
Fuzi Nurmulyawati
|
102154090
|
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNVERSITAS SILIWANGI
TASIKAMALAYA
2012
- Latar Belakang Masalah
Lingkungan
merupakan tempat hidup makhluk hidup yang harus kita jaga kelestariannya agar
kelangsungan hidup kita menjadi nyaman. Namun seiring dengan kemajuan teknologi
dan industri dapat berdampak buruk bagi lingkungan hidup kita. Banyak
pencemaran yang terjadi yang berdampak bagi linkungan, contoh kecilnya
saja ialah pencemaran air. Dalam kehidupan sehari-hari kita
membutuhkan air yang bersih untuk memasak, minum, mandi, mencuci, dan
kepentingan lainya. Air yang kita gunakan harus bersifat 3B yaitu tidak
berwarna, tidak berbau, dan tidak beracun. Tetapi banyak kita lihat air yang
berwarna keruh dan berbau sering kali bercampur dengan benda-benda sampah
seperti plastik, sampah organik, kaleng dan sebagainya.
Di daerah Lengkong
Wetan jl. Jendral Ahamad Yani Rt 04 Rw 12 Kelurahan Lengkong Sari Kecamatan
Tawang, Kota Tasikmalaya terdapat jumlah penduduk sebanyak ± 500 orang. Semua
warga di kampung tersebut membuang limbah rumah tangga kedalam kolam
penampungan sementara yang menuju sungai ciloseh. Dikolam penampungan sementara
itu terdapat genangan air limbah yang sangat tercemar, baik air maupun udara.
Tidak hanaya itu fesespun terdampar di genangan air tersebut, sehingga
mencemari lingkungan dan secara estetikapun tidak layak di pandang.
Sehubungan dengan
hal tersebut, maka dalam hal ini kami menyusun proposal yang mengambil tema
Pencemaran Air agar kita dapat mengetahui dari mana pencemaran itu datang, dan
bagai mana cara penanggulangannya.
Read More >>
Read More >>
- Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas kami merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran air?
2. Apa yang menyebabkan terjadinya pencemaran air?
3. Bahaya apa saja yang di timbulkan oleh air yang tercemar?
4. Berapa pH air yang layak di gunakan untuk kebutuhan sehari-hari?
5. Upaya apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah dan mengatasi pencemaran
air di lengkong wetan?
6. Apa saja keuntungan yang di dapat dari penanggulangan limbah air di lengkong wetan?
- Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui:
1. Pengertian pencemaran air
2. Penyebab terjadinya pencemaran air
3. Bahaya yang ditimbulkan oleh air yang tercemar
4. pH air yang layak di gunakan dalam
kehidupan sehari hari
5. upaya yang harus dilakukan untuk mencegah dan mengatasi pencemaran air
6. keuntungan yang di dapat dari penanggulanagan pencemaran air
- Manfaat Penelitian
1. Akademis
Dengan
adanya proposal penelitian ini diharapkan menjadi suatu tambahan ilmu dan bernilai manfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi program studi pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi.
2. Praktis
Dari
penyusunan proposal ini diharapkan mahasiswa mampu mengembangkan kemampuan berfikir
kritis, kreatif dan kemampuan memecahkan masalah setelah mempelajari bahasan ini.
E.
Landasan Teoritis
1.
Pencemaran air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di
suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah
akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian
penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari
siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan
terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian,
bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah,
bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.
2.
Penyebab Terjadinya Pencemaran Air
Pencemaran air terjadi
pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan air tanah yang
disebabkan olek aktivitas manusia. Air dikatakan tercemar jika tidak dapat
digunakan sesuai dengan fungsinya. Walaupun fenomena alam, seperti gunung
meletus, pertumbuhan ganggang, gulma yang sangat cepat, badai dan gempa bumi
merupakan penyebab utama perubahan kualitas air, namun fenomena tersebut tidak
dapat disalahkan sebagai penyebab pencemaran air. Pencemaran ini dapat
disebabkan oleh limbah industri, perumahan, pertanian, rumah tangga, dan
penangkapan ikan dengan menggunakan racun. Polutan industri antara lain polutan
organik (limbah cair), polutan anorganik (padatan, logam berat), sisa bahan
bakar, tumpaham minyak tanah dan oli merupakan sumber utama pencemaran air,
terutama air tanah. Disamping itu penggundulan hutan, baik untuk pembukaan
lahan pertanian, perumahan dan konstruksi bangunan lainnya mengakibatkan
pencemaran air tanah. Limbah rumah tangga seperti sampah organik (sisa-sisa
makanan), sampah anorganik (plastik, gelas, kaleng) serta bahan kimia
(detergen, batu batere) juga berperan besar dalam pencemaran air, baik air di
permukaan maupun air tanah.
Polutan dalam air mencakup unsur-unsur kimia, pathogen/bakteri dan perubahan sifat Fisika dan kimia dari air. Banyak unsur-unsur kimia merupakan racun yang mencemari air. Patogen/bakteri mengakibatkan pencemaran air sehingga menimbulkan penyakit pada manusia dan binatang. Adapun sifat fisika dan kimia air meliputi derajat keasaman, konduktivitas listrik, suhu dan pertilisasi permukaan air. Di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, pencemaran air (air permukaan dan air tanah) merupakan penyebab utama gangguan kesehatan manusia/penyakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di seluruh dunia, lebih dari 14.000 orang meninggal dunia setiap hari akibat penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran air. Adapun persoalannya adalah sebagai berikut :
Polutan dalam air mencakup unsur-unsur kimia, pathogen/bakteri dan perubahan sifat Fisika dan kimia dari air. Banyak unsur-unsur kimia merupakan racun yang mencemari air. Patogen/bakteri mengakibatkan pencemaran air sehingga menimbulkan penyakit pada manusia dan binatang. Adapun sifat fisika dan kimia air meliputi derajat keasaman, konduktivitas listrik, suhu dan pertilisasi permukaan air. Di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, pencemaran air (air permukaan dan air tanah) merupakan penyebab utama gangguan kesehatan manusia/penyakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di seluruh dunia, lebih dari 14.000 orang meninggal dunia setiap hari akibat penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran air. Adapun persoalannya adalah sebagai berikut :
a.
Disebabkan oleh oksigen
Yang dimaksud adalah
oksigen terlarut yang terkandung di dalam air, berasal dari udara dan hasil
proses fotosintesis tumbuhan air. Oksigen diperlukan oleh semua mahluk yang
hidup di air seperti ikan, udang, kerang dan hewan lainnya termasuk
mikroorganisme seperti bakteri.
Agar ikan dapat hidup, air harus mengandung oksigen paling sedikit 5 mg/ liter atau 5 ppm (part per million). Apabila kadar oksigen kurang dari 5 ppm, ikan akan mati, tetapi bakteri yang kebutuhan oksigen terlarutnya lebih rendah dari 5 ppm akan berkembang.
Agar ikan dapat hidup, air harus mengandung oksigen paling sedikit 5 mg/ liter atau 5 ppm (part per million). Apabila kadar oksigen kurang dari 5 ppm, ikan akan mati, tetapi bakteri yang kebutuhan oksigen terlarutnya lebih rendah dari 5 ppm akan berkembang.
b.
Zat Padat Terlarut
Air alam mengandung zat padat terlarut yang berasal dari mineral dan garam-garam yang terlarut ketika air mengalir di bawah atau di permukaan tanah. Apabila air dicemari oleh limbah yang berasal dari industri pertambangan dan pertanian, kandungan zat padat tersebut akan meningkat. Jumlah zat padat terlarut ini dapat digunakan sebagai indikator terjadinya pencemaran air. Selain jumlah, jenis zat pencemar juga menentukan tingkat pencemaran. Air yang bersih adalah jika tingkat D.O nya tinggi, sedangkan B.O.D dan zat padat terlarutnya rendah.
Air alam mengandung zat padat terlarut yang berasal dari mineral dan garam-garam yang terlarut ketika air mengalir di bawah atau di permukaan tanah. Apabila air dicemari oleh limbah yang berasal dari industri pertambangan dan pertanian, kandungan zat padat tersebut akan meningkat. Jumlah zat padat terlarut ini dapat digunakan sebagai indikator terjadinya pencemaran air. Selain jumlah, jenis zat pencemar juga menentukan tingkat pencemaran. Air yang bersih adalah jika tingkat D.O nya tinggi, sedangkan B.O.D dan zat padat terlarutnya rendah.
Secara umum, sumber-sumber pencemaran air adalah sebagai berikut :
a.
Limbah industri (bahan kimia baik
cair ataupun padatan, sisa-sisa bahan bakar, tumpahan minyak dan oli, kebocoran
pipa-pipa minyak tanah yang ditimbun dalam tanah)
b.
Penggunaan lahan hijau/hutan
akibat perumahan, bangunan
c.
Limbah pertanian (pembakaran
lahan, pestisida)
d.
Limbah pengolahan kayu
e.
Penggunakan bom oleh nelayan dalam
mencari ikan di laut
f.
Rumah tangga (limbah cair, seperti
sisa mandi, MCK, sampah padatan seperti plastik, gelas, kaleng, batu batere,
sampah cair seperti detergen dan sampah organik, seperti sisa-sisa makanan dan
sayuran).
3.
Bahaya Yang Ditimbulkan Oleh Air Tercemar
Bibit penyakit dari hasil pencemaran
air mengandung zat-zat yang bersifat
beracun dan bahan radioaktif yangmana dapat merugikan manusia. Kenapa? Karena
polutan memerlukan banyak sekali kandungan O2, akan tetapi apabila
kekurangan, maka akan terjadi perubahan warna dan pembusukan. Karena proses
penguraian terhadap polutan tidak akan sempurna sehingga timbulah pencemaran pada
air. Permasalahan terbesar dalam pencemaran air adalah pembuangan sampah
disembarang tempat. Misalnya: pembuangan sampah pada muara sungai, laut,
atau got-got kecil rumahan. Ini bisa menimbulkan penyakit. Contoh kejadian
seperti di Jepang. Zat merkuri yang dibuang oleh sebuah industri plastik ke
teluk Minamata terakumulasi dijaringan tubuh ikan dan masyarakat yang
mengkonsumsi menderita cacat atau hingga meninggal. Kebanyakan
kandungan-kandungan yang terkandung dalam polutan berasal dari bahan-bahan
kimia yang mana dapat merusak organ tubuh manusia hingga kanker, antara lain:
arsenat, uradium, krom, timah, air raksa, benzon, tetraklorida, karbon, dll. Apalagi
setiap manusia yang mengomsumsi air yang tercemar secara langsung/tak langsung,
maka organ tubuhnya akan berbahaya. Bahan logam berat memiliki densitas yang
lebih dari 5 gr/cm3 dan yang bersifat tahan urai inilah yang
menyebabkan bahan ini semakin terakumulasi didalam perairan. Apabila bahan ini
masuk kedalam air yang selanjutnya akan masuk kedalam tubuh manusia, baik
secara langsung maupun tidak langsung maka akan menimbulkan bahaya pada
kesehatan. Maksud dari secara langsung dan tidak langsung adalah bila secara
langsung, misalnya air tersebut diminum. Tapi, bila tak langsung seperti barang
yang mana sebelumnya sudah terkontaminasi dengan air berpolusi sebelum dibuat
dan dikonsumsi, air didalam pembuatan kue, dll.
Bahaya yang dapat ditimbulkan oleh
logam berat didalam tubuh, antara lain:
a.
Barium (Ba) : berbentuk serbuk,
mudah terbakar. Beracun bila terhidup dari udara dan dapat menyebabkan tekanan
darah naik dan gangguan sistem saraf.
b.
Cadmium (Cd) : dalam bentuk serbuk mudah terbakar. Beracun jika
terhirup dari udara atau uap. Dapat menyebabkan kanker. Larutan dari kadmium
sangat beracu. Jangka panjang, terakumulasi di hati, pankreas, ginjal dan
tiroid, dicurigai dapat menyebabkan hipertensi.
c.
Kromium (Cr) : kromium hexavalen
bersifat karsinogenik dan korosif pada jaringan tubuh. Jangka panjang,
peningkatan dan kerusakan pada ginjal
d.
Timbal (Pb) : beracun jika
termakan atau terhirup dari udara atau uap, jangka panjang, menyebabkan kerusakan
otak dan ginjal, kelainan pada kelahiran.
e.
Raksa (Hg) : sangat beracun jika
terserap oleh kulit atau terhirup dari uap. Jangka panjang,beracun pada sistem
syaraf pusat, dapat menyebabkan kelainan pada kelahiran.
f.
Perak (Ag) : beracun, Jangka
panjang, pelunturan abu-abu permanen pada kulit, matadan membran mukosa
(mucus).
4.
pH air yang layak di gunakan untuk kebutuhan sehari-hari
Nilai pH, keasaman dan
alkalinitas yaitu pH normal air adalah 6-8 pH. Bila terlalu rendah, maka dapat
menyebabkan korosif.
F.
Rancangan Penelitian
Adapun
rancangan penelitian yang akan kami lakukan adalah:
1.
Menyiapkan alat dan bahan
a.
Kamera
b.
Alat tulis
c.
Sampel air limbah
d.
Ikan lele
e.
Kankung
f.
Ember
g.
Kertas lakmus
2.
Survei
Berdasarkan survei
yang telah dilakukan, diperoleh data banyaknya jumlah KK yang terdapat di jln.
Jend. A. Yani, lengkong wetan RT. 04/ RW.12 kelurahan lengkong sari, kecamatan
tawang kota tasikmalaya berjumlah 85 KK, 45 KK diantaranya membuang limbah
rumah tangga ke pembuangan limbah rumah tangga sementara berupa kolam yang cukup
besar yang akhirnya saluran menuju sungai ciloseh, Sedangkan 35 KK lainnya membuang limbah rumah
tangga langsung menuju sungai ciloseh. Alasan mereka membuang limbah rumah
tangga ke pembuangan sementara dikarenakan agar tidak terlalu banyak biaya yang
dikeluarkan ( membuthkn pipa yang lebih banyak jika pembuangan langsung dibuang
ke sungai ciloseh).
Jumlah saluran
pembuangan yang menuju ke pembuangan limbah sementara tersebut sebanyak 13
saluran yang menuju saluran utama.
Pada pembuangan
limbah sementara terdapat tanaman kangkung yang sengaja ditanam warga agar air
limbah dapat di minalisir dan dapat meresap ke dalam tanah sehingga bisa
digunakan kembali oleh warga untuk kehidupannya.
Pembuangan limbah
sementara tersebut berada di tengah perumahan warga. Sehingga pemandangan
tersebut berdasarkan estetika kurang enak dilihat karena banyaknya feses dan
kotoran-kotoran lain yang terapung.
3.
Dokumentai Survei
G.
Pembahasan Penelitian
Saluran pembuangan
yang berasal dari rumah warga, bermuara disatu tempat pembuangan yang berukuran
cukup besar. Keadaan penampungan sementara tersebut secara fisik berwarna hijau
dan terlihat keruh. Selain itu juga lingkungan disekitar kolam menjadi berbau
tidak sedap dan tidak layak dipandang karena banyak feses yang tergenang dan
terdapat banyak sampah.
Dengan keadaan
tersebut kelompok kami mempunyai solusi untuk meminimalisasi pencemaran air
dengan cara memasukkan beberapa ikan spesies lele dan menanam tanaman kangkung
agar air tersebut tidak terlalu tercemar sehingga air yang terserap
ke dalam permukaan
tanah dapat digunakan kembali oleh warga tersebut. Selain itu estetika
lingkunganpun tidak terlalu buruk dipandang. Tujuan memasukkan ikan spesies
lele tersebut agar feses-feses dimakan oleh ikan dan tidak terlalu banyak feses
yang mengambang.
H.
Kesimpulan
Untuk meminimalisasi
pencemaran air di lengkong wetan maka kami akan menyimpan ikan spesies lele
agar feses-feses yang terdapat di pembuangan tersebut dapat dimakan oleh ikan
lele dan menanam tanaman kangkung agar air limbah dapat terserap kembali ke
dalam tanah dalam keadaan tidak terlalu tercemar sehingga air tersebut dapat
digunakan kembali oleh warga sekitar untuk kebutuhan sehari-hari.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar