KURVA LUAS MINIMUM (METODE
KUADRAT)
A. Tujuan
Menentukan luas petak minimum yang representatif
dengan komunitas tumbuhan yang dianalisis.
B. Landasan Teori
Analisa vegetasi adalah cara mempelajari susunan
(komposisi jenis) dan bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat
tumbuh-tumbuhan. Untuk suatu kondisi hutan yang luas, maka kegiatan analisa
vegetasi erat kaitannya dengan sampling, artinya kita cukup menempatkan
beberapa petak contoh untuk mewakili habitat tersebut. Dalam sampling ini ada
tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu jumlah petak contoh, cara peletakan
petak contoh dan teknik analisa vegetasi yang digunakan. Prinsip penentuan
ukuran petak adalah petak harus cukup besar agar individu jenis yang ada dalam
contoh dapat mewakili komunitas, tetapi harus cukup kecil agar individu yang
ada dapat dipisahkan, dihitung dan diukur tanpa duplikasi atau pengabaian.
Karena titik berat analisa vegetasi terletak pada komposisi jenis dan jika kita
tidak bisa menentukan luas petak contoh yang kita anggap dapat mewakili
komunitas tersebut, maka dapat menggunakan teknik Kurva Spesies Area (KSA).
Dengan menggunakan kurva ini, maka dapat ditetapkan :
Luas minimum atau kurva spesies area merupakan langkah awal yang
digunakan untuk menganalisis suatu vegetasi yang menggunakan petak contoh
(kuadrat). Luas minimum digunakan untuk memperoleh luasan petak contoh
(sampling area) yang dianggap representatif dengan suatu tipe vegetasi pada
suatu habitat tertentu yang sedang dipelajari. Luas petak contoh mempunyai
hubungan erat dengan keanekaragaman jenis yang terdapat pada areal tersebut.
Makin tinggi keanekaragaman jenis yang terdapat pada areal tersebut, makin luas
petak contoh yang dgunakan. Bentuk luas minimum dapat berbentuk bujur sangkar,
empat persegi panjang dan dapat pula berbentuk lingkaran. Luas petak contoh minimum
yang mewakili vegetasi hasil luas minimum, akan dijadikan patokan dalam
analisis vegetasi dengan metode kuadrat.
1. luas minimum suatu petak yang dapat mewakili
habitat yang akan diukur,
2. jumlah minimal petak ukur agar hasilnya mewakili
keadaan tegakan atau panjang jalur yang mewakili jika menggunakan metode
jalur.
Caranya adalah dengan mendaftarkan jenis-jenis
yang terdapat pada petak kecil, kemudian petak tersebut diperbesar dua kali dan
jenis-jenis yang ditemukan kembali didaftarkan. Pekerjaan berhenti sampai
dimana penambahan luas petak tidak menyebabkan penambahan yang berarti pada
banyaknya jenis. Luas minimun ini ditetapkan dengan dasar jika penambahan luas
petak tidak menyebabkan kenaikan jumlah jenis lebih dari 5-10% (Oosting, 1958;
Cain & Castro, 1959). Untuk luas petak awal tergantung surveyor, bisa
menggunakan luas 1m x1m atau 2m x 2m atau 20m x 20m, karena yang penting adalah
konsistensi luas petak berikutnya yang merupakan dua kali luas petak awal dan
kemampuan pengerjaannya dilapangan.
Metode luas minimum dilakukan dengan cara menentukan luas daerah contoh
vegetasi yang akan diambil dan didalamnya terdapat berbagai jenis vegetasi
tumbuhan. Syarat untuk pengambilan contoh haruslah representative bagi seluruh
vegetasi yang dianalisis. Keadaan ini dapat dikembalikan kepada sifat umum
suatu vegetasi yaitu vegetasi berupa komunitas tumbuhan yang dibentuk oleh
beragam jenis populasi. Dengan kata lain peranan individu suatu jenis tumbuhan
sangat penting. Sifat komunitas akan ditentukan oleh keadaan-keadaan individu
dalam populasi.
C. Alat dan Bahan
1. Tali
2. Patok (± 15 buah)
3. Meteran
4. Alat tulis
5. Catatan
D. Prosedur Percobaan
1. Menentukan daerah yang akan diuji keanekaragaman
vegetasinya
2. Membuat kuadrat
pada daerah yang sudah ditentukan di tempat tersebut dengan ukuran 0,5 m2 x 0,5 m2
3. Menghitung dan mencatat tumbuhan yang ada pada
luas kuadrat tersebut
4. Kemudian kuadrat diperluas 2 kali dan menghitung
kembali tumbuhan spesies baru
5. Perluasan kuarat diteruskan sampai tidak ada
tambahan spesies yang baru dari setiap perluasan kuadrat 2 kali luas kuadrat
sebelumnya.
6. Menghitung
jumlah spesies yang ada dan perluasan kuadrat disusun dalam suatu tabel dan
kemudian menggambarkan kurva. Kurva ini disebut Kurva Luas Minimum.
E. Hasil Pengamatan
0,5
m
Perluasan Kuadrat
I
|
II
|
IV
|
III
|
||
V
|
Tabel I : menentukan luas kurva
minimum
Luas Kuadrat
|
Spesies
|
|
Jumlah Spesies
|
Hasil Pengamatan
|
|
I
|
5
|
Terdapat 5 spesies
|
I + II
|
7
|
Terdapat 7 spesies
|
I + II + III
|
10
|
Terdapat 10 spesies
|
I + II + III + IV
|
12
|
Terdapat 12 spesies
|
I + II + III + IV + V
|
13
|
Terdapat 13 spesies
|
Kurva luas minimum
Tabel II : Jenis tanaman yang
ditemukanpada kotak kuadrat
Kotak Kuadrat
|
Jenis spesies tanaman
|
I
|
Tapak liman,
spesies A, spesies B, spesies C, spesies D, lumut
|
II
|
Tapak liman,
spesies A, spesies C, spesies E, spesies F
|
III
|
Tapak liman,
lumut, spesies A, spesies G, spesies H, spesies I, bebelimbingan
|
IV
|
Bebelimbingan,
lumut, spesies A, spesies J, spesies K, spesies C
|
V
|
Lumut,
bebelimbingan, spesiesA, spesies D,
spesies L, spesies K.
|
Tabel
III : Gambar spesies yang ditemukan pada kawasan yang diamati keanekaragaman vegetasinya
Kode
|
Gambar
|
Keterangan
|
|||
Spesies A
|
-
|
||||
Spesies C
|
|
-
|
|||
Spesies G
|
-
|
||||
Spesies H
|
|
-
|
|||
Spesies K
|
-
|
||||
Tapak liman
|
Elepantopus scaber
|
||||
Bebelimbingan
|
-
|
||||
Lumut
|
|
-
|
F. Pembahasan
Teknik sampling kuadrat merupakan suatu teknik survey
vegetasi yang sering digunakan dalam semua tipe komunitas tumbuhan: Petak
contoh yang dibuat dalam teknik sampling ini bisa berupa petak tunggal atau
beberapa petak. Petak tunggal mungkin akan memberikan informasi yang baik bila
komunitas vegetasi yang diteliti bersifat homogen. Adapun petak-petak contoh
yang dibuat dapat diletakkan secara random atau beraturan sesuai dengan
prinsip-prinsip teknik sampling. Bentuk petak contoh yang dibuat tergantung
pada bentuk morfologis vegetasi dan efisiensi sampling pola penyebarannya.
Misalnya, untuk vegetasi rendah, petak contoh berbentuk lingkaran lebih
menguntungkan karena pembuatan petaknya dapat dilakukan secara mudah dengan
mengaitkan seutas tali pada titik pusat petak. Selain itu, petak contoh
berbentuk lingkaran akan memberikan kesalahan sampling yang lebih kecil
daripada bentuk petak lainnya, karena perbandingan panjang tepi dengan luasnya
lebih kecil. Tetapi dari segi pola distribusi vegetasi, petak berbentuk
lingkaran kurang efisien dibanding bentuk segi empat. Sehubungan dengan
efisiensi sampling banyak studi yang dilakukan menunjukkan bahwa petak bentuk
segi empat memberikan data komposisi vegetasi yang lebih akurat dibanding petak
berbentuk lingkaran, terutama bila sumbu panjang dari petak sejajar dengan arah
perubahan keadaan lingkungan atau habitat.
Metode
seperti ini bisa dilakuakn di habitat darat seperti perkebunan dan hutan yang
luas, maka kegiatan analisa vegetasi erat kaitannya dengan sampling, artinya
kita cukup menempatkan beberapa petak contoh untuk mewakili habitat tersebut.
Keuntungan dan
kekurangan metode kuadrat adalah sebagai berikut :
1. Keuntungan
- Dapat dilakukan dengan mudah
- Memeberi informasi yang baik bila komunitas
vegetasi yang diteliti bersifat homogen
2. Kerugian
Terdapat kesulitan dalam
menentukan bagian kurva yang mulai mendatar
Berdasarkan data yang diperoleh
ma semakin luas kotak yang dibuat maka semakin banyak macam spesies yang terdapat
pada kotak tersebut. Artinya semakin luas habitat tempat tersebut maka spesies
yang kita temukan akan semakin banyak.
Berdasarkan
hasil kurva yang di dapat maka perbandingan luas kurva semakin besar maka
spesies yang ada pada metode yang kita gunakan semakin banyak. Hal ini
mengindikasikan bahwa semakin banyak spesies yang kita temukan maka pada
habitat sebenarnya dapat kita temukan lebih banyak.
G. Kesimpulan
Terdapat berbagai metode dalam menganalisis
vegetasi, salah satunya dengan menggunakan metode kuadrat. Sebelum analisis
dilanjutkan, perlu menghitung dulu luas minimum yang mewakili komutitas suatu
wilayah yang akan dianalisis.
Pada metode kuadrat ini ada beberapa keuntungan
dan kerugian yang harus dipertimbangkan sebagai acuan dalam perolehan informasi
dari pengamatan yang dilakukan.
Spesies tanman yang terdapat pada kotak yang kita
buat mewakili keseluruhan spesies yang ada pada suatu habitat tersebut. Semakin
luas kotak yang kita buat, maka semakin banyak spesiesyangterdapat poada kotak
tersebut. Artinya pada luas habitat sebenarnya maka spesies tersebut semakin
banyak.
Daftar Pustaka
Anonim. 2010. Analisis
Vegetasi. [online]
Tersedia: http://vegetasi2.blogspot.com/2010/12/analisis-vegetasi.html
[18 April 2013]
Anonim. 2010. Analisis
Vegetasi. [online]
Tersedia: http://analisisvegetasi.blogspot.com/ [18 April 2013]
Anonim. 2012. Analisi Vegetasi. [online]. Tersedia : http://analisisvegetasi.blogspot.com/. [ 18 april 2013]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar