Kamis, 03 Oktober 2013

DAMPAK KEPADATAN POPULASI MANUSIA TERHADAP LALU LINTAS


DAMPAK KEPADATAN POPULASI MANUSIA
 TERHADAP LALU LINTAS
     
A.         Tujuan
             Mendapatkan data kepadatan lalu lintas dan populasi manusia yang ikut beraktifitas (penumpang) serta mengetahui dampaknya terhadap lingkungan.

B.         Pengantar
Kota Tasikmalaya saat ini demikian padat dengan populasi manusia (penduduk).
Tingkat kepadatan jauh lebih tinggi pada siang hari bila dibandingkan dengan jumlah penduduk pada malam hari. Kepadatan penduduk tersebut berpengaruh terhadap banyak aspek aktifitas manusia. Salah satu diantaranya adalah dampaknya terhadap lalu lintas.
Dalam hal transportasi, maka alat angkutan (kendaraan) jelas diperlukan bagi mobolitas manusia untuk berbagai kegiatan. Urgensinya semakin mutlak untuk efektifitas dan efesiensi kegiatan kehidupan yang kompleks. Akan tetapi, sejauh manakah esensiasi fasilitas alat angkutan (mobil) yang tersedia tersebut dalam kaitannya dengan mobilitas manusia.
Analisis dampak lalu lintas merupakan studi yang memperkirakan pengaruh langsung dimana penambahan lalu lintas tertentu akan mempengaruhi jaringan transportasi  di sekitarnya. Studi dampak lalu lintas akan bervariasi dalam jarak dan kompleksitas tergantung pada tipe dan ukuran pengembangan yang diharapkan.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karasteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti. (Sugiyono)
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin baik hasil menghitung maupun hasil pengukuran kuantitatif atau kualitatif dan pada karasteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap.
Emisi gas CO2 menjadi banyak pembicaraan saat ini. Gas CO2 seperti banyak kita ketahui sangat penting keberadaannya di bumi ini, tak lain karena dibutuhkan dalam proses fotosintesis tumbuhan. Namun Demikian  gas CO2 juga tidak boleh terlalu banyak karena merupakan salah satu faktor penting terjadinya  pemanasan global. Emisi gas C02 sangat memengaruhi perubahan iklim bumi, jika gas CO2 semakin meningkat maka bumi akan semakin panas.
C.    Alat dan Bahan
1.  Alat tulis
2.  Kertas grafik
3.  Papan alas
4.  Counter
5. Kamera
D.    Cara Kerja
1.      Menentukan lokasi (jalan) yang ramai yang sering dilewati kendaraan bermotor
2.      Pengamatan dilakukan pada hari libur (sabtu) dan hari kerja (senin) dan waktunya pagi, siang, dan sore hari masing-masing selama 2 jam.
3.      Menghitung dan mencatat jumlah kendaraan yang lewat seperti mini bus, bus, truk, trailer, sepeda motor, angkutan, delman, becak, dan sepeda beserta penumpang termasuk pengemudi pada lembar pengamatan
4.      Pengamatan dilakukan oleh seluruh anggota kelompok, minimal berdua, seorang mengamati dan menghitung serta seorang lagi me-tally, pada lembar pengamatan.
5.      Membuat grafik untuksetiap jam dari hasil pengamatan pada hari yang berbeda
6. membuat kesimpulan mengenai dampak populasi masuk yang terjadi di Kota Tasikmaaya yang dikaika dengan dampak lingkungan dan solusi yang dilakukan pada masa yang akan datang.
E.     Waktu dan Tempat Pengamatan
Pengamatan tentang Dampak Kepadatan Populasi ManusiaTerhadap Lalu Lintas ini dilaksanakan di Jalan Bypass Kota Tasikmalaya. Pengamatan dilaksanakan pada hari kerja yaitu pada hari kamis tanggal 13 Juni 2013. Pada  hari libur  yaitu pada hari minggu tanggal 16 Juni 2013 dan






  F. Hasil Pengamatan 
     1. Gambar Hasil Observasi
     

















Tabel Jumlah Kendaraan di Bypass Pada Hari Kamis Dan Minggu Tanggal 13 Juni Dan 16 Juni 2013
Tabel Hasil Pengamatan
No
Jenis 
Kendaraan
Jumlah
Penumpang
Jumlah Kendaraan
Total
Kendaraan
Total
Penumpang
1
Motor
Hari Kerja
Hari Libur
A
B
C
A
B
C


1
1700
2005
1733
1978
2803
296
2715
2715
2
719
823
84
729
975
1024
5114
10228
3
55
54
29
13
28
29
208
624
4
7
7
6
1
18
7
46
184
5








6








x








Jumlah

2481
1089
2612
2721
3824
1356
1483
19751

No
Jenis 
Kendaraan
Jumlah
Penumpang
Jumlah Kendaraan
Total
Kendaraan
Total
Penumpang
2
Minibus
Hari Kerja
Hari Libur
A
B
C
A
B
C


1
156
218
109
188
138
48
857
857
2
196
399
164
156
122
148
1185
2370
3
172
116
55
165
215
150
873
2619
4
157
85
69
200
100
192
803
3212
5
50
50
21
40
55
95
311
1555
6
18
33
20
64
54
114
303
1818
x

96
48
162
135
174
615
369
Jumlah

749
997
486
975
819
921
4947
16121




No
Jenis 
Kendaraan
Jumlah
Penumpang
Jumlah Kendaraan
Total
Kendaraan
Total
Penumpang
3
Angkutan
Hari Kerja
Hari Libur
A
B
C
A
B
C


1
53
30
32
53
25
25
218
218
2
103
61
36
61
42
30
333
666
3
137
97
42
38
43
28
349
1047
4
101
126
51
28
35
23
364
1456
5
142
205
52
38
15
21
473
2365
6
312
97
56
37
38
28
568
3408
x
42
94
16
53
54
40
299
1794
Jumlah

890
710
233
308
252
195
2604
10945






No
Jenis 
Kendaraan
Jumlah
Penumpang
Jumlah Kendaraan
Total
Kendaraan
Total
Penumpang
4
Trailer
Hari Kerja
Hari Libur
A
B
C
A
B
C


1
16
29
23
24
38
26
156
156
2
34
45
49
38
52
48
266
532
3
26
30
21
32
25
31
165
495
4








5








6








x








Jumlah

76
104
93
94
115
105
587
1183




No
Jenis 
Kendaraan
Jumlah
Penumpang
Jumlah Kendaraan
Total
Kendaraan
Total
Penumpang
5
Trek
Hari Kerja
Hari Libur
A
B
C
A
B
C


1
23
38
29
36
40
30
196
196
2
38
54
43
72
84
75
366
732
3
18
29
26
46
32
28
179
537
4

8
3

2
1
14
56
5








6








x








Jumlah

79
129
101
154
157
134
755
1521





No
Jenis 
Kendaraan
Jumlah
Penumpang
Jumlah Kendaraan
Total
Kendaraan
Total
Penumpang
6
Delman
Hari Kerja
Hari Libur
A
B
C
A
B
C
1
1
1
1







2








3








4








5








6








x








Jumlah

1












No
Jenis 
Kendaraan
Jumlah
Penumpang
Jumlah Kendaraan
Total
Kendaraan
Total
Penumpang
7
Becak
Hari Kerja
Hari Libur
A
B
C
A
B
C


1
7


4


11
11
2
4





4
8
3








4








5








6








x








Jumlah

11


4


15
19






No
Jenis 
Kendaraan
Jumlah
Penumpang
Jumlah Kendaraan
Total
Kendaraan
Total
Penumpang
8
Sepeda
Hari Kerja
Hari Libur
A
B
C
A
B
C


1
72
16
5
45
15
13
165
165
2
1





1
2
3








4








5








6








x








Jumlah

73
16
5
45
15
13
166
167




No
Jenis 
Kendaraan
Jumlah
Penumpang
Jumlah Kendaraan
Total
Kendaraan
Total
Penumpang
9
Bus 
Hari Kerja
Hari Libur
A
B
C
A
B
C


1








2
2
1

3
2

7
14
3


1
5
6

12
36
4
1





1
4
5








6








x
11
4
7
12
3
5
252
1512
Jumlah

14
5
8
20
11
5
272
1566



GRAFIK JUMLAH JENIS KENDARAAN
1.      Jenis kendaraan motor
            
2.      Jenis kendaraan bus

         



3.      Jenis kendaraan angkutan
 


4.      Jenis kendaraan trailer




5.      Jenis kendaraan truk
         


6.      Jenis kendaraan delman
 
7.      Jenis kendaraan becak

8.      Jenis kendaraan bus
9.      Jenis kendaraan sepeda

 




G.    Pembahasan

Kepadatan lalu lintas di JL. Bypass kota Tasikmalaya menuju dan keluar arah  singaparna terbilang padat terutama pada hari kerja (kamis) 13 Juni 2013.
Jenis kendaraan bermotor pada waktu kerja volume paling banyak berada pada pagi hari, hal ini dikarenakan banyak orang beraktivitas pada hari kerja ntuk pergi bekerja, sekolah dan pergike area pasar di dekat baypass yaitu seperti pasar cikurubuk. Sedangkan pada hari libur voluekendaraan palingbanyak pada siang har, karena di gunakan oleh kebanyakan masyarakat untuk berlibur dan berrekreasi.
Jenis kendaraan minibus pada hari paling banyakwaktu siang har dikarenakan banyak mobil pribadi dan mobil bok lainya digunakan untuk kegiatan bekerja seperti mengantarkan barang. Sedankan di hari libur berada pada pagi hari.
Untuk jenis angkutan jumlahnyarelatif jauh menurun waktu sore hari pada har kerja dan hai libur, dikarenakan pengoprasian pada sore hari relatif tidak berjalan.
Untuk jenis kendaraan trailer volume paling banyak pada kedua hari yang berbeda keduanya sama-sama berada pada siang hari. Karena bisanya pengoprasian jenis kendaraan tersebut mengirim muatan memilih sang hari untuk menghindari banyaknya jumlah kendaraan pada pagi hari.hal ini sama halnya dengan jenis kendaraan truk yang meningkat tajam pada siang hari.
Untkjenis kendaraan delman ,kelompok kami hanya menemukan 1 delman, dan jenis becak di hari kerja maupun hari libur hnayaterdapat pada pagi hari. Sedangkan untuk jenis kendaraan bus baik hari libur dan kerja terdapat pada pagi hari, karena banyak orang yang menggunakan jasa buss untuk mengawali aktivitas mereka.
   Gas Buang Kendaraan Bermotor
Emisi gas buang dari kendaraan bermotor merupakan salah satu polutan yang mencemari lingkungan.Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang beredar di masyarakat menyebabkan emisi gas buang juga semakin meningkat. Emisi gas buang itu sendiri adalah sisa hasil dari suatu proses pembakaran bahan bakar di dalam mesin. Komposisi emisi gas buang berupa:
a.       Gas karbon monooksida (CO)
Karbon monoksida, rumus kimia CO, adalah gas yang tak berwarna, tak berbau, dan tak berasa. Ia terdiri dari satu atom karbon yang secara kovalen berikatan dengan satu atom oksigen. Dalam ikatan ini, terdapat dua ikatan kovalen dan satu ikatan kovalen koordinasi antara atom karbon dan oksigen.
Karbon monoksida dihasilkan dari pembakaran tak sempurna dari senyawa karbon, sering terjadi pada mesin pembakaran dalam. Karbon monoksida terbentuk apabila terdapat kekurangan oksigen dalam proses pembakaran. Karbon monoksida mudah terbakar dan menghasilkan lidah api berwarna biru, menghasilkan karbon dioksida.
Banyaknya CO dari gas buang itu tergantung dari perbandingan bahan bakar dan udara. Hanya pada pembakaran yang sempurna dari bahan bakar maka nilai CO-nya dapat nihil. Karbonmonoksida membahayakan kehidupan manusia. Bila gas ini dihirup oleh manusia, akan menyebabkan keracunan CO. Gas ini akan dihasilkan karena karbon yang terdapat dalam bensin (kira-kira 85% dari berat sisanya hydrogen) terbakar tidak sempurna karena kekurangan oksigen. Karbonmonoksida tidak dapat dihilangkan, bila campuran bahan bakar kaya.
Bila motor bensin dipergunakan dalam suatu tempat tertutup seperti dalam suatu bangunan atau terowongan, motor mengeluarkan gas buang dan mempercepat kekurangan oksigen, sehingga konsentrasi karbonmonoksida naik. Jika berada disana dan terhirup maka kita akan keracunan CO dan kehilangan kesadaran tanpa rasa sakit. Jadi ini sangat berbahaya. Kendaraan bermotor 4 tak untuk tahun pembuatan 2010 ke bawah, standar kandungan CO harus dibawah 5,5 %. Sementara untuk motor 4-tak tahun pembuatan di atas 2010 harus memenuhi syarat kadar emisi gas buangnya CO dibawah  4,5 %.
b.      Karbon Dioksida (CO2)
Senyawa CO2 sebenarnya merupakan komponen yang secara alamiah banyak terdapat di udara. Oleh karena itu CO2 dahulunya tidak menepati urutan pencemaran udara yang menjadi perhatian lebih dari normalnya akibat penggunaan bahan bakar yang berlebihan setiap tahunnya. Pengaruh CO2 disebut efek rumah kaca dimana CO2 diatmosfer dapat menyerap energi panas dan menghalangijalanya energi panas tersebut dari atmosfer ke permukaan yang lebih tinggi. Keadaan ini menyebabkan meningkatnya suhu rata -rata di permukaan bumi dan dapat mengakibatkan meningginya permukaan air laut akibat melelehnya gunung-gunung es, yang pada akhirnya akan mengubah berbagai sirklus alamiah.
c.       Sulfur Oksida (SOx),
Sulfur dioksida (SO2) merupakan gas buang yang larut dalam air yang langsung dapat terabsorbsi di dalam hidung dan sebagian besar saluran ke paru-paru. Karena partikulat di dalam gas buang kendaraan bermotor berukuran kecil, partikulat tersebut dapat masuk sampai ke dalam alveoli paru-paru dan bagian lain yang sempit. Partikulat gas buang kendaraan bermotor terutama terdiri jelaga (hidrokarbon yang tidak terbakar) dan senyawa anorganik (senyawa-senyawa logam, nitrat dan sulfat). Sulfur dioksida di atmosfer dapat berubah menjadi kabut asam sulfat (H2SO4) dan partikulat sulfat. Sifat iritasi terhadap saluran pernafasan, menyebabkan SO2 dan partikulat dapat membengkaknya membran mukosa dan pembentukan mukosa dapat meningkatnya hambatan aliran udara pada saluran pernafasan. Kondisi ini akan menjadi lebih parah bagi kelompok yang peka, seperti penderita penyakit jantung atau paru-paru dan para lanjut usia.

d.       Nitrogen Oksida (NOx),
Diantara berbagai jenis oksida nitrogen yang ada di udara, nitrogen dioksida (NO2) merupakan gas yang paling beracun. Karena larutan NO2 dalam air yang lebih rendah dibandingkan dengan SO2, maka NO2 akan dapat menembus ke dalam saluran pernafasan lebih dalam. Bagian dari saluran yang pertama kali dipengaruhi adalah membran mukosa dan jaringan paru. Organ lain yang dapat dicapai oleh NO2 dari paru adalah melalui aliran darah. Karena data epidemilogi tentang resiko pengaruh NO2 terhadap kesehatan manusia sampai saat ini belum lengkap, maka evaluasinya banyak didasarkan pada hasil studi eksprimental. Berdasarkan studi menggunakan binatang percobaan, pengaruh yang membahayakan seperti misalnya meningkatnya kepekaan terhadap radang saluran pernafasan, dapat terjadi setelah mendapat pajanan sebesar 100 μg/m3 . Percobaan pada manusia menyatakan bahwa kadar NO2 sebsar 250 μg/m3 dan 500 μg/m3 dapat mengganggu fungsi saluran pernafasan pada penderita asma dan orang sehat.
e.       Hidrokarbon (HC)
Hidrokarbon berasal dari hasil pembakaran tidak sempurna dari bahan bakar yang mengandung unsur karbon. Hidrokarbon di udara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan membentuk ikatan baru yang disebut “Plycyclic Aromatic Hidrocarbon” (PAH) yang banyak dijumpai di daerah industri dan padat lalu lintas. Bila PAH ini masuk dalam paru-paru akan menimbulkan luka dan merangsang terbentuknya sel-sel kanker.
f.       Partikulat debu
Partikel debu sering diistilahkan sebagai “Total Suspended Particulated (TSP)”. Dapat berupa debu atau abu yang biasanya berasal dari penggunaan bahan bakar batu bara pada kereta api yang menimbulkan jelaga. Pada umumnya ukuran partikulat debu sekitar 5 mikron merupakan partikulat udara yang dapat langsung masuk ke dalam paru-paru dan mengendap di alveoli. Keadaan ini bukan berarti bahwa ukuran partikulat yang lebih besar dari 5 mikron tidak berbahaya, karena partikulat yang lebih besar dapat mengganggu saluran pernafasan bagian atas dan menyebabkan iritasi.
Pada daerah tertentu dapat mengurangi visibilitas pada perjalanan dan dapat menghambat proses fotosintesis pada tumbuhan apabila terdapat banyak debu yang menempel pada daun.


         Jumlah Gas-gas yang Dihasilkan Kendaraan
       a.       Tabel  jumlah emisi kendaraan pada hari kerja, (kamis 13 juni 2013)
               Faktor emisi menurut Kusuma (2009) dapat didefinisikan sebagai sejumlah berat tertentu polutan yang dihasilkan oleh terbakarnya sejumlah bahan bakar selama kurun waktu tertentu. Definisi tersebut dapat diketahui bahwa jika faktor emisi suatu polutan diketahui, maka banyaknya polutan yang lolos dari proses pembakaran dapat diketahui jumlahnya persatuan waktu. Guttikunda (2008) mendefinisikan faktor emisi sebagai pelepasan polutan karena pembakaran bahan bakar dengan satuan g/km, ditentukan berdasarkan kondisi kendaraan, misalnya pada saat kendaraan memuat dan membongkar barang, saat berhenti, mulai melaju ketika mesin masih dingin, dan sedang melaju. Faktor emisi dari masing-masing emisi gas buang kendaraan berdasarkan jenis kendaraan adalah :
Bahan bakar
Jenis kendaraan
Jenis emisi gas buang kendaraan (g/km)
NOx
CO
CO2
HC
Bensin
Kendaraan roda dua
0,15
2,50
40,00
1,50

Mobil penumpang
0,20
5,00
200,00
1,00
Solar
Mobil penumpang
1,25
2,00
250,00
0,40

Mobil barang
10,00
3,50
850,00
1,00

Bis
10,00
3,50
850,00
1,00
Gas alam
Mobil penumpang
0,20
1,00
100,00
0,20

Mobil barang
3,50
3,50
450,00
0,10

Bis
2,50
3,50
450,00
0,10


1)      Tabel perhitungan emisigas bangan kendaraan pada hari kerja (kamis) 13 juni 2013

Waktu
Jenis kendaraan
Nilai ambang batas
Jumlah kendaraan
Jumlah emisi (gram/km)
CO
HC + NOx
CO
HC + NOx
06.00-08.00
Motor
2.50
1.65
2481
6202.5
4093.65
Mini bus (mobil pribadi)
5.00
1.20
749
3745
898.8
Bus
3.50
11.00
14
49
154
Angkutan
5.00
1.20
890
4450
1068
Truk
3.50
11.00
79
276.5
869
Trailer
3.50
11.00
76
266
836
Sepeda, becak, delman
0
0
85
0
0
Jumlah


4374
14989
7918.8
11.00-13.00
Motor
2.50
1.65
1089
2722.5
1796.85
Mini bus (mobil pribadi)
5.00
1.20
997
4985
1196.4
Bus
3.50
11.00
5
17.5
55
Angkutan
5.00
1.20
710
3550
852
Truk
3.50
11.00
129
451.5
1419
Trailer
3.50
11.00
104
364
1144
Sepeda, becak, delman
0
0
16
0
0
Jumlah


3050
12090.5
6463.25
16.00-18.00
Motor
2.50
1.65
2612
6530
4308.8
Mini bus (mobil pribadi)
5.00
1.20
486
2430
583.2
Bus
3.50
11.00
8
28
88
Angkutan
5.00
1.20
233
1165
279.6
Truk
3.50
11.00
101
353.5
1111
Trailer
3.50
11.00
93
325.5
1023
Sepeda, becak, delman
0
0
5
0
0
Jumlah


3538
10832
7939.6







2)       Tabel  jumlah emisi kendaraan pada hari libur  (minggu, 16 juni 2013)

Waktu
Jenis kendaraan
Nilai ambang batas
Jumlah kendaraan
Jumlah emisi (gram/km)
CO
HC + NOx
CO
HC + NOx
06.00-08.00
Motor
2.50
1.65
2721
6802.5
4489.65
Mini bus (mobil pribadi)
5.00
1.20
975
4875
1170
Bus
3.50
11.00
20
70
220
Angkutan
5.00
1.20
308
1540
369.6
Truk
3.50
11.00
154
539
1694
Trailer
3.50
11.00
94
329
1034
Sepeda, becak, delman
0
0
49
0
0
Jumlah


4321
14155.5
8977.25
11.00-13.00
Motor
2.50
1.65
3824
9560
6309.6
Mini bus (mobil pribadi)
5.00
1.20
819
4095
982.8
Bus
3.50
11.00
11
38.5
121
Angkutan
5.00
1.20
252
1260
302.4
Truk
3.50
11.00
157
549.5
1727
Trailer
3.50
11.00
115
402.5
1265
Sepeda, becak, delman
0
0
15
0
0
Jumlah


5193
15905.5
10707.8
16.00-18.00
Motor
2.50
1.65
1356
3390
2237.4
Mini bus (mobil pribadi)
5.00
1.20
921
4605
1105.2
Bus
3.50
11.00
5
17.5
55
Angkutan
5.00
1.20
195
975
234
Truk
3.50
11.00
134
469
1474
Trailer
3.50
11.00
105
367.5
1155
Sepeda, becak, delman
0
0
13
0
0
Jumlah


2729
9854
6260.6


             Faktor-faktor yang menyebabkan kepadatan Kota Tasikmalaya
Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu daerah per satuan luas. Dalam demografis, dikenal dengan kepadatan penduduk fisiologis dan kepadatan penduduk agaris:
a.       Kepadatan penduduk fisiologis adalah perbandingan antara jumlah penduduk total dengan luas lahan pertanian
b.      .Kepadatan penduduk agraris adalah perbandingan jumlah penduduk petani dan luas lahan pertanian.
Faktor-faktor yang menyebabkan kepadatan penduduk di Kota Tasikmalaya di antaranya:
a.       Faktor iklim dan topografi, iklim yang nyaman topografi yang relative landai menyebabkan penduduk terkonsentrasi dan menjadi padat.
b.      Faktor ekonomi, yang termasuk faktor ekonomi adalah tersedianya sumber daya alam, tersedianya lapangan kerja.
c.       Faktor sosial budaya, yang termasuk factor sosial budaya adalah kesempatan untuk meneruskan pendidikan, keterbukaan masyarakat. Selain itu daerah yang relative aman akan selalu jadi pemukiman yang padat.
Pada siang hari tingkat kepadatan populasi lebih tinggi dibandingkan dengan malam hari. Hal  ini disebabkan karena aktivitas masyarakat lebih banyak dilakukan pada siang hari, sedangkan malam hari digunakan untuk beristirahat
              Upaya Untuk Mereduksi Gas Berbahaya yang Dihasilkan oleh Kendaraan
Untuk menanggulangi pencemaran udara akibat kendaraan bermotor di sekitar jalan raya yang padat, dapat ditanami pepohonan yang memiliki banyak daun agar proses fotosintesis oleh tumbuhan di siang hari dapat menyerap karbondioksida dengan lebih banyak.
Pada proses fotosintesa tumbuhan hijau mengambil CO2 dan menghasilkan C6H12O6 serta O2 yang sangat dibutuhkan makhluk hidup. Oleh karena itu, peranan tumbuhan hijau sangat diperlukan untuk menjaring CO2 dan melepas O2 kembali ke udara. Di samping itu berbagai proses metabolisme tumbuhan hijau dapat memberikan berbagai fungsi untuk kebutuhan makhluk hidup yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan.
Setiap tahun tumbuh-tumbuhan di bumi ini mempersenyawakan sekira 150.000 juta ton CO2 dan 25.000 juta ton hidrogen dengan membebaskan 400.000 juta ton oksigen ke atmosfer, serta menghasilkan 450.000 juta ton zat-zat organik. Setiap jam 1 ha daun-daun hijau menyerap 8 kg CO2 yang ekuivalen dengan CO2 yang diembuskan oleh napas manusia sekira 200 orang dalam waktu yang sama. Setiap pohon yang ditanam mempunyai kapasitas mendinginkan udara sama dengan rata-rata 5 pendingin udara (AC), yang dioperasikan 20 jam terus menerus setiap harinya. Setiap 93 m2 pepohonan mampu menyerap kebisingan suara sebesar 8 desibel, dan setiap 1 ha pepohonan mampu menetralkan CO2 yang dikeluarkan 20 kendaraan. (Zoer’aini Djamal Irwan,1996).
Selain itu, sebenarnya banyak yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan akibat pencemaran udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor. Namun hanya sedikit yang mau menerapkannya karena kurangnya kesadaran akan lingkungan. Yang perlu diperbaiki sebenarnya adalah manusia yang melakukan pencemaran udara itu sendiri. Kesadaran akan lingkungan yang kurang menyebabkan manusia itu tidak mau tahu akan kerusakan lingkungan yang dilakukannya. Namun terlepas dari semua itu apabila ada kesadaran akan lingkungan, sebenarnya ada beberapa usaha yang dapat dilakukan guna mengurangi dampak dari pencemaran udara itu sendiri yang diantaranya adalah:
a)      Usaha dari Pihak Pemerintah dan Dinas Perhubungan:
·         Pemberian keringanan pajak untuk bea-impor conversion kit, sehingga harga jualnya dapat ditekan dan terjangkau oleh masyarakat.
·         Penerbitan surat intruksi agar diadakan penelitian pengembangan bahan bakar nabati (BBN) yang lebih intensif oleh intansi-intansi bidang energi.
·         Penerbitan surat keputusan mengenai jumlah kendaraan bermotor yang diperbolehkan diproduksi di Indonesia dan masing-masing daerah.
·         Penarikan dan pembatasan mobil dinas pribadi dan pengadaan bus-bus angkutan bagi pegawai negeri sipil di masing-masing intansi guna menekan jumlah kendaraan bermotor.
·         Melakukan perluasan jalan raya agar tidak terjadi kemacetan, karena dalam kemacetan emisi buang kendaraan bermotor relatif tinggi.
b)      Usaha dari Pihak Masyarakat
·         Hindari pemakaian kendaraan bermotor apabila dapat ditempuh dengan jalan kaki (ke mesjid misalnya).
·         Lakukan perawatan terhadap kendaraan bermotor anda agar mesinnya tetap berfungsi baik dan dapat melakukan pembakaran dengan sempurna dan memasang filter atau “catalyst kit” yang dianjurkan pada knalpot
·         Mengurangi aktivitas di luar rumah yang tidak perlu dan mempergunakan kendaran bermotor.
c)      Usaha dari Pihak Swasta (Produsen Kendaraan Bermotor)
·         Memasang filter atau “catalyst kit” pada kendaraan yang diproduksi.
·         Pengurangan kapasitas mesin agar pembakaran lebih sedikit, efisien dan hemat BBM.
Status emisi karbon global pada 2007 adalah 8 milyar ton per tahun.Tanpa ada upaya untuk menguranginya, pada tahun 2057 akan mencapai 16 milyar ton per tahun. Berarti menaikan suhu bumi 5 derajat celcius.Jika kita menjalankan 8 strategi di atas maka suhu bumi naik 3 derajat. Jika menjalankan 12 strategi maka suhu bumi hanya naik 2 derajat, batas aman kenaikan suhu bumi yang tidak ingin dilampaui oleh para ilmuwan.Idealnya tentu menjalankan ke 15 strategi tersebut sehingga kenaikan suhu bumi berada di bawah 2 derajat.
H.    Kesimpulan
Kota Tasikmalaya, khususnya daerah Bypass merupakan kawasan yang kepadatan lalu lintasnya relatif padat. Kepadatan terutama terjadi pada pagi dan sore hari baik hari libur ataupun hari kerja. Gas-gas buang hasil pembakaran bahan bakar pada kendaraan bermotor memberikan dampak negatif bagi lingkungan. Bahkan ada diantaranya yang bersifat racun dan membahayakan kesehatan.  Ada banyak upaya yang dapat dilakukan untuk mereduksi gas-gas yang berbahaya diantaranya dengan menanam pepohonan di pinggir jalan.




                                                                     
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2011). Bab II Tinjauan Pusataka. [Online]. Tersedia : babIItinjauanpustaka.html. [19 juni 2013].
Anonim. (2012). Pencemaran udara. [Online]. Tersedia :
            http://id.wikipedia.org/wiki/pencemaran_udara.[ 18 juni 2013].


Groups, google.(2010).Emisi karbon personal, cara menghitung emisi karbon. [Online]. Tersedia :
           https://groups.google.com/forum/?fromgroups#!topic/greenlifestyle/KIDNHdkf_Kg
          .[18 juni 2013]

Haniifiyah. (2012). Dampak Kepadatan Populasi Manusia. [online]. Tersedia : http://haniifiyyah.blogspot.com/2012/06/dampak-kepadatan-populasi-manusia.html.[18  juni 2013].


Tidak ada komentar:

Posting Komentar