Senin, 21 Januari 2013

cara membuat komentar admin blog berwarna




Cara Membuat Komentar Admin Blog Berwarna



Dalam Tutorial Blog kali ini, ferry akan cobas mengupas  Cara membuat komentar admin blog berwarna.  Hal ini digunakan agar komentar kita berbeda warna dengan pengunjung, juga membuat pengunjung tau siapa yang membalasnya.Cara membuatnya tidaklah sulit, silahkan sobat ikuti langkah-langkah berikut ini :
1.Login ke akun blogger sobat
2.Klik menu dropdown, pilih tample
3.Klik Edit HTML
4.Lalu centang kotak Expand Template Widget.
5.Copy paste kode berikut tepat di atas kode ]]></b:skin>

.author-comments {
background: #D6E7FF;
border: 2px solid #0055E3;
padding: 5px;
}

Sobat dapat merubah warna bakground dan border,sesuai keinginan sobat.

6.Cari kode berikut ini :
<b:if cond='data:comment.authorUrl'>
<a expr:href='data:comment.authorUrl' rel='nofollow'><data:comment.author/></a>
<b:else/>
<data:comment.author/>
</b:if>
</dt>

Membuat Buku Tamu Gratis Di Blog



Membuat Buku Tamu Gratis Di Blog 


Panduan Blogspot kali ini kita akan membahas tentang Cara Membuat Buku Tamu Gratis Di Blog. Pada postingan saya sebelumnya kita sudah pernah membahas tentang Cara Membuat Buku Tamu Di Blog, tetapi karena shoutmix sekarang sudah tidak gratis lagi, maka kali ini kita akan membuat buku tamu di blog di situs yang menyediakan chat box secara gratis. Mau tahu dimana tempat membuat buku tamu yang gratis?.Silahkan sobat baca postingan saya ini sampai selesai.hehehe,,,,


Okey lah,tanpa panjang lebar lagi langsung saja kita mulai  Cara Membuat Buku Tamu Gratis Di Blog.Silahkan sobat ikuti beberapa langkah berikut.

Cara Setting Menu Dasar di blogger



Cara Setting Menu Dasar di blogger


Cara Setting Menu Dasar di Blogger apabila sobat ingin membuat blog baruu, apa saja sihh cara atau tips setingna dasar yang harus di perjhatikann nahhh,,,, kali ini ferry akan bagikan tutoriaalnyaaaaa haaa,
Login dulu ke blogger sobat, bila di dasbor pilih opsi lalu pilih Setelan, baik itu menu Dasar, Pos dan komentar, Seluler dan Email, bahasa dan pemformatan, Preferensi penelusuran, dan Lainnya. atau bila sobat pengen Tutoial Blog yang lainnya silahkan kunjungi Tutorial Blog ferry.....

baiklah lansung saja kita bahas one by onee ciee soo inggris hahahahah

Cara Setting Menu Dasar di blogger

SEO (Search Engine Optimization)

  SEO OnPage Blogger Kini Lebih Mudah
    
 





        SEO OnPage Blogger Kini Lebih Mudah weitsssssssss artikel sobat bisa bersahabat deket tuh ma om google hahaha. Usut punya usut Tim blogger / blogspot rupanya kini mulai peduli dengan urusan SEO untuk flatform mereka, hal ini sudah terbukti dengan hadirnya fiturr SEO di blog kita sobaatt, adakn meta deskripsiii hahahhahah. Optimisasi mesin pencari (bahasa Inggris: Search Engine Optimization, biasa disingkat SEO) adalah serangkaian proses yang dilakukan secara sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan volume dan kualitas trafik kunjungan melalui mesin pencari menuju situs web tertentu dengan memanfaatkan mekanisme kerja atau algoritma mesin pencari tersebut. Tujuan dari SEO adalah menempatkan sebuah situs web pada posisi teratas, atau setidaknya halaman pertama hasil pencarian berdasarkan kata kunci tertentu yang ditargetkan. Secara logis, situs web yang menempati posisi teratas pada hasil pencarian memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pengunjung.

Meta Deskripsi Blog

CaraMelindungi Blog dari Copy Paste

               Haiii sobat bloger semuaaaa, apa kabarnya nihhhhhhhhhhh……pasti ada  yang befikirrr di  benak sobat semua duhh aku kesel niii karya ku di blogg ada yang copyyyyyyyyy pasteeeee…. Weitsss jangan cemass sobattt, kali ini ferry  kasih tutorial cara mendisable fungsi klik kanan agar tak bisa di copasss jugaaa hahah.. yuu sobat kita ikutin tutorrnyaaaa,  niihh kalau mauu Tutor Blog disini tempatnya hah
Berikut caranya :
  1.      Masuk kebagian dasborr, pilih menuopsi  (dropdown), kemudian sobat pilih tata
    letak



CaraMembuat Burung Twitter Terbang di Blog



            CaraMembuat Burung Twitter Terbang di Blog


Haiiii sobat blogger. Kali in ferry akan kasih Tutor Cara Membuat Burung Twitter Terbang Di Blog.Membuat Burung Twitter Terbang di Blog- merupakan variasi-variasi pada blog agar blog kelihatan lebih menarik , dan enak di pandang. Kita juga sekalian bisa kenalakan tweter kita pada pengunjung hahahahaaa, bagusss kannnn. jika tampilan blog hanya itu-itu saja pengunjung akan jenuh dan sobat akan beresiko kehilangan "pelangggan" blog sobat, eeitsss tenga ha itu gakan teradi kalu blog kita terlihat gakkk mebosankan. Disini ferry  akan berbagi cara membuat burung tweter terbang di blogg, setelah kemareen ferry posting cara embuat efek love dan banjir di bloggg, kini giliran burung tweett dehh yang terbangg. tapi bial sobat masih mauu yang lainn kunjung ke Tutoria Blog Sobatbloger sering kan blogwalking ke blog-blog lain sobat melihat burung twitter beterbangan di blog. Naahh lhoo, sobat mauu kaya gituu tinggal ikuti saja langkah singkat dibawah ini :

Membuat Efek Hujan Love Di Blog

           Membuat Efek Hujan Love Di Blog
Haloo sobaatt blogger semuaaaaa, Tutorial Blog kali ini sobat kita akan membahas tentang Cara Membuat Efek Hujan Love Di Blog. Memasang efek hujan love di blog dapat membuat  satu daya tarik agar para pengunjung blog sobat merasa senang dan  kerasan saat berada di blog sobat . efek ini nantinya akan memunculkan gambar lovee lovee di blog sobat sekalian .Byang akan terus begerakkk, meskipun kebanyakan cewe yang banyak pakai, buat para cowo ga usah kwatirr sah sah aja ko pakai biar terihat romancenyaa gituuhahaha. agi sobat-sobat blogger yang ingin membuat efek hujan love di blog, silahkan ikuti petunjuk di bawah ini.


Cara Membuat Efek Hujan Love Di Blog:  

Minggu, 20 Januari 2013

LAPORAN PRAKTIKUM MENGHITUNG KERAPATAN POPULASI HEWAN TERBANG



MENGHITUNG KERAPATAN POPULASI  HEWAN TERBANG

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Praktikum Ekologi Hewan
                                                          

                                                 

                                                                      penulis : 

Ferry Dwi Restu Hendra        


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2012
A.  Tujuan
Mengetahui kerapatan populasi hewan terbang
B.  Landasan Teori   
Menghitung populasi hewan terbang, seperti burung, kelelawar dapat dihitung dengan satuan waktu dengan metoda Calendar atau metoda menghitung langsung, sedangkan capung, belalang dll, dapat dilakukan dengan metoda capture recapture (menandai dan menangkap kembali).
Capung merupakan hewan yang akan kami jadikan objek dalam praktikum populas hewan terbang dengan metoda capture recapture (menandai dan menangkap kembali).
Kepadatan populasi satu jenis atau kelompok hewan dapat dinyatakan dalam dalam bentuk jumlah atau biomassa per unit, atau persatuan luas atau persatuan volume atau persatuan penangkapan. Kepadatan pupolasi sangat penting diukur untuk menghitung produktifitas, tetapi untuk membandingkan suatu komunitas dengan komnitas lainnya parameter ini tidak begitu tepat. Untuk itu biasa digunakan kepadatan relatif. Kepadatan relatif dapat dihitung dengan membandingkan kepadatan suatu jenis dengan kepadatan semua jenis yang terdapat dalam unit tersebut. Kepadatan relatif biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase (Soegianto. 1994).
Populasi ditafsirkan sebagai kumpulan kelompok makhluk yang sama jenis (atau kelompok lain yang individunya mampu bertukar informasi genetik) yang mendiami suatu ruangan khusus, yang memiliki berbagai karakteristik yang walaupun paling baik digambarkan secara statistik, unik sebagai milik kelompok dan bukan karakteristik individu dalam kelompok itu (Soegianto. 1994).
Tingkat pertumbuhan populasi yaitu sebagai hasil akhir dari kelahiran dan kematian, juga mempengaruhi struktur umur dan populasi Suatu populasi dapat juga ditafsirkan sabagai suatu kelompok yang sama. Suatu populasi dapat pula ditafsirkan sebagai suatu kolompok makhuk yang sama spesiesnya dan mendiami suatu ruang khusus pada waktu yang khusus. Populasi memiliki beberapa karakteristik berupa pengukuran statistik yang tidak dapat diterapkan pada individu anggota populasi. Karakteristik dasar populasi adalah besar populasi atau kerapatan (Tarumingkeng. 1994).
Metode MMM, merupakan metode yang sudah populer digunakan untuk menduga ukuran populasi dari suatu spesies hewan yang bergerak cepat, seperti ikan, burung atau mamalia kecil. Metode ini dikenal ,juga sebagai metode Lincoln-Peterson berdasarkan nama penemunya.
Metode ini pada dasarnya adalah menangkap sejumlah individu dari suatu populasi hewan yang akan dipelajari. Individu yang ditangkap itu diberi tanda dengan tanda yang mudah dibaca atau diidentikasi, kemudian dilepaskan kembali dalam periode waktu yang pendek (umumnya satu hari). Setelah beberapa hari (satu atau dua minggu), dilakukan pengambilan (penangkapan) kedua terhadap sejumlah individu dari populasi yang sama. Dari penangkapan kedua ini, lalu diidentikasi individu yang bertanda yang berasal dari hasil penangkapan pertama dan individu yang tidak bertanda dari hasil penangkapan kedua.
Adapun cara menandai hewan bermacam-macam, tergantung spesies hewan yang diteliti, habitatnya (daratan, perairan), lama periode pengamatan, dan tujuan studi. Namun, dalam cara apapun yang digunakan, perlu diperhatikan syarat-syarat sebagai berikut:

KERAPATAN POPULASI hewan tanah



KERAPATAN POPULASI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Praktikum Ekologi Hewan




KELOMPOK 8
KELAS 3B
Risa cucu cintawati                             102154051
                                           Usep supriadi                                      102154052
                                        Ferry dwi restu hendra                        102154060
                   Tri karina febriani                                102154069
                    Irma rismayanti                                   102154084


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2012
KERAPATAN POPULASI
A.  Tujuan
Menghitung kerapatan populasi tanah.
B.  Teori Dasar
Populasi didefinisikan sebagai kelompok kolektif organisme-organisme dari spesies yang sama (atau kelompok-kelompok lain dimana individu-individu dapat bertukar informasi genetik) yang menduduki ruang atau tempat tertentu. Untuk mengetahui struktur populasi, antara lain diperlukan informasi mengenai kerapatan populasi.
Kerapatan populasi adalah besarnya populasi dalam satuan ruang. Umumnya dinyatakan dalam jumlah individu atau biomasa populasi perasatuan areal atau volume, misalnya 100 pohon per hektar, 5 juta diatome per kubik air atau 2 kg ikan per meter persegi permukaan air. Biomasa dapat dinyatakan dalam dinyatakan dalam biomasa basah atau kering. Kerapatan dapat pula dinyatakan sebagai jumlah individu per waktu, misalnya jumlah burung yang terlihat per jam.
Pengaruh populasi terhadap komunitas dan ekosistem tidak hanya bergantung pada jenis apa dari organisme yang terlibat, akan tetapi juga tergantung kepada jumlahnya dengan perkataan lain kerapatan populasinya.
Menghitung populasi dalam satu komunitas terdapat beberapa metoda, antara lain metoda menghitung langsung, kyadrat dan pit fall trap , tergantung pada jenis hewan dan komunitasnya. Pada praktikum kali ini akan dicoba menghitung jumlah hewan tanah, air dan hewan yang terbang.  
C.  Alat dan Bahan

DISTRIBUSI HEWAN TANAH SECARA VERTIKAL DAN HORIZONTAL



DISTRIBUSI HEWAN TANAH

SECARA VERTIKAL DAN HORIZONTAL

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Praktikum Ekologi Hewan









penulis :
                                Ferry Dwi Restu Hendra     






PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2012

A.  Judul

Distribusi Hewan Tanah Secara Vertikal dan Horizontal
 
   B.     Tujuan
Mengetahui Distribusi Hewan Tanah Secara Vertikal dan Horizontal
  C.    Landasan Teori
            Dalam komunitashewan juga melakuakn penyeaberan, dapat seragam, acak, atau berkelompok, baik distribusi horizonta maupun vertikal. Distribsi ini berkaitan dengan kondisis lingkungannya,  seperti ketersediaan pangan, atau adanyapembatas berupa faktor fisik lanya. Untuk mengetahi hal tersebut, dapat dilakukan identifikasi struktur spesies dan perhitungn indeks kesamaan. 
            Hewan tanah adalah hewan yang hidup di tanah, baik yang hidup di permukaan tanah maupun yang hidup di dalam tanah. Tanah itu sendiri adalah suatatu bentangan alam yang tersusun dari bahan-bahan mineral yang merupakan hasil proses pelapukan batu-batuan dan bahan organic yang terdiri dari organisme tanah dan hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan lainnya. Jelaslah bahwa hewan tanah merupakan bagian dari ekosistem tanah. Dengan denikian, kehidupan hewan tanah sangat di tentukan oleh faktor fisika-kimia tanah, karena itu dalam mempelajari ekologi hewan tanah faktor fisika-kimia tanah selalu diukur.
Pengukuran faktor fisika-kimia tanah dapat di lakukan langsung di lapangan dan ada pula yang hanya dapat diukur di laboraturium.
            Distribusi vertikal dengan cara menggali tanah sedalam 10cm, 20cm, dan 30 cm, dimana nantunya dijumpai hewan yang berada pada kedalaman tanah tersebut. Distribusi secara horizontal dengan menggunakan jebakan berupa alt seerhana dengan idalmnyadisimpan formalin. Nantinyahewan yang sedang berkeliaran dapat terjebak didalamnya.
D.    Alat dan Bahan
1.   Alat
a.         Baki
b.        Kantong plastik

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN GEOTROPISME DAN FOTOTROPISME





GEOTROPISME  DAN  FOTOTROPISME
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktikum
 Fisiologi Tumbuhan

                                                          


                                                                              Penulis :

                 Ferry Dwi Restu Hendra       










PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2012
     A.    Tujuan
1.      Meneliti pengaruh rangsang cahaya terhadap pembengkokan batang
2.      Meneliti pengaruh rangsang gravitasi terhadap pembengkokan akar
    B.     Tinjauan Pustaka
Geotropisme adalah pengaruh gravitasi bumi terhadap pertumbuhan organ tanaman. Akar selalu tumbuh ke arah bawah akibat rangsangan gaya tarik bumi (gaya gravitasi). Gerak tumbuh akar ini merupakan contoh lain dari gerak tropisme. Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Tetapi setelah terjadi pembuahan, gerak bunga kemudian ke bawah menuju tanah ke pusat bumi dan berkembang terus menjadi buah kacang tanah. Dengan demikian, terjadi perubahan gerak tumbuh pada bunga kacang tanah. Sebelum pembuahan adalah geotropisme negatif dan setelah pembuahan adalah geotropisme positif. Sel-sel tanaman terdiri dari berbagai komponen bahan cair dan bahan padat. Dengan adanya gravitasi maka letak bahan yang bersifat cair akan berada di atas. Sedangkan bahan yang bersifat padat berada di bagian bawah. Bahan-bahan yang dipengaruhi gravitasi dinamakan statolith (misalnya pati) dan sel yang terpengaruh oleh gravitasi dinamakan statocyste (termasuk statolith).
Gerak pada tumbuhan terjadi karena proses tumbuh atau karena rangsangan dari luar. Walaupun tidak memiliki alat indra, tumbuhan peka terhadap lingkungan sekitarnya. Tumbuhan memberi tanggapan terhadap rangsangan yang berasal dari cahaya, gaya tarik bumi, dan air. Ada pula tumbuhan yang peka terhadap sentuhan dan zat kimia.

          C.     Alat dan Bahan
1.      Alat
a.     Sebuah lempeng kaca ukuran 6 x 16 cm
b.    Sebuah karet gelang
c.     Selembar kertas ukuran 14 x 17 cm
d.    Sebuah baki
2.      Bahan
a.     Kecambah / tauge
           D.    Cara Kerja
1.    Memasang kertas pada lempeng kaca disesuaikan sisi-sisinya (bagian berlebih dilipat, bagian ini untuk memudahkan penyerapan air) kemudian dijepit menggunakan gelang karet.
2.    Menyelipkan kecambah pada karet di permukaan yang dilapisi kertas dengan posisi terbalik (akar di atas dan kotiledon di bawah).
3.    Mengisi baki (tempat yang digunkan) dengan air dan menyimpan pelat pada baki.
4.    Melakukan pengamatan terhadap pertumbuhan kecambah dan mengukur panjang kecambah (pengamatan dan pengukuran dilakukan setiap hari dan diambil gambar fotonya).
           E.     Hasil Pengamatan
1.      Hari  ke 1
http://ferrydwirestuhendra.blogspot.com/search/label/Kumpulan%20Makalah%20Biologi
Panjang kecambah / tauge di hari ke satu (1) adalah 8 cm.
2.      Hari ke 2
http://ferrydwirestuhendra.blogspot.com/search/label/Kumpulan%20Makalah%20Biologi
Panjang kecambah / tauge di hari ke dua (2) adalah 8 cm.

3.      Hari ke 3
http://ferrydwirestuhendra.blogspot.com/search/label/Kumpulan%20Makalah%20Biologi
Panjang kecambah / tauge di hari ke tiga (3) adalah 8,2 cm.

4.      Hari ke 4
http://ferrydwirestuhendra.blogspot.com/search/label/Kumpulan%20Makalah%20Biologi
Panjang kecambah / tauge di hari ke empat (4) adalah 8,3 cm.

5.      Hari ke 5
http://ferrydwirestuhendra.blogspot.com/search/label/Kumpulan%20Makalah%20Biologi
Pada hari ke lima (5) panjang kecambah / tauge adalah 8,5 cm, juga terlihat sudah adanya akar, batang, dan daun yang tumbuh pada salah satu kecambah ( tauge) dari lima sampel kecambah / tauge yang diteliti.
     F.     Pembahasan
Gerak yang disebabkan rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Karena gerak akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut geotropisme negatif.
Contoh lain dari geotropisme adalah gerak tumbuh pada bunga kacang. Pada waktu bunga mekar, geraknya menjauhi pusat bumi, maka termasuk geotropisme negatif. Pertumbuhan bunga ini dipengaruhi oleh peranan hormon pertumbuhan.
Keadaan auxin dalam proses geotropisme ini, apabila suatu tanaman (celeoptile) diletakan secara horizontal, maka akumulasi auxin akan berada di dagian bawah. Hal ini menunjukan adanya transportasi auxin ke arah bawah sebagai akibat dari pengaruh geotropisme. Auxin adalah salah satu hormone tumbuh yang tidak terlepas dari proses pertumbuhan dan perkembangan (growth and development) suatu tanaman. Di dalam alam, stimulasi auxin pada pertumbuhan coleoptile ataupun pucuk suatu tanaman, merupakan suatu hal yang dapat dibuktikan. Praktek yang mudah dalam pembuktian kebenaran diatas dapat dilakukan dengan Bioassay method yaitu dengan the straight growth tets dan curvature test.
Hasil penelitian terhadap metabolisme auxin menunjukan bahwa konsentrasi auxin di dalam tanaman mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Suatu tanaman apabila disinari suatu cahaya, maka tanaman tersebut akan membengkok ke arah datangnya sinar. Membengkoknya tanaman tersebut adalah karena terjadinya pemanjangan sel pada bagian sel yang tidak tersinari lebih besar dibanding dengan sel yang ada pada bagian tanaman yang tersinari. Perbedaan rangsangan (respond) tanaman terhadap penyinaran dinamakan phototropisme.Terjadinya fototropisme ini disebabkan karena tidak samanya penyebaran auxin di bagian tanaman yang tidak tersinari dengan bagian tanaman yang tersinari. Pada bagian tanaman yang tidak tersinari konsentrasi auxinnya lebih tinggi dibanding dengan bagian tanaman yang tersinari.
Keadaan auxin dalam proses geotropisme ini, apabila suatu tanaman (celeoptile) diletakan secara horizontal, maka akumulasi auxin akan berada di dagian bawah. Hal ini menunjukan adanya transportasi auxin ke arah bawah sebagai akibat dari pengaruh geotropisme. Untuk membuktikan pengaruh geotropisme terhadap akumulasi auxin, telah dibuktikan oleh Dolk pada tahun 1936 (dalam Wareing dan Phillips 1970). Dari hasil eksperimennya diperoleh petunjuk bahwa auxin yang terkumpul di bagian bawah memperlihatkan lebih banyak dibanding dengan bagian atas.
Sel-sel tanaman terdiri dari berbagai komponen bahan cair dan bahan padat. Dengan adanya gravitasi maka letak bahan yang bersifat cair akan berada di atas. Sedangkan bahan yang bersifat padat berada di bagian bawah. Bahan-bahan yang dipengaruhi gravitasi dinamakan statolith (misalnya pati) dan sel yang terpengaruh oleh gravitasi dinamakan statocyste (termasuk statolith).
Pada gerak tropisme pergerakan yang terjadi adalah karena pengaruh hormon pertumbuhan dalam tubuh tumbuhan yang terpengaruhi oleh rangsang, sedangkan pada gerak taksis pergerakan yang terjadi tidak dipengaruhi oleh suatu hormon pertumbuhan.
Tanggapan tumbuhan terhadap rangsangan-rangsangan tersebut di atas disebut daya iritabilitas atau daya peka terhadap rangsangan. Ada tiga macam gerak pada tumbuhan, yaitu gerak tropisme, gerak nasti, dan gerak taksis.
1. Gerak Tropisme
Gerak pada bagian tumbuhan yang arahnya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan disebut tropisme. Gerak tropisme terjadi karena gerak tumbuh tumbuhan. Berdasarkan jenis rangsangan yang diterima oleh tumbuhan, tropisme dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu fototropisme, geotropisme, hidrotropisme dan tigmotropisme.
 Fototropisme adalah gerak yang terjadi pada tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan cahaya. Bila cahaya yang datang dari atas tumbuhan, tumbuhan akan tumbuh tegak mengarah ke atas. Hal ini dapat kamu amati pada tumbuhan yang hidup di alam bebas. Tanaman pot yang diletakkan di dalam ruangan dan mendapat cahaya dari samping, ujung batangnya akan tumbuh membengkok ke arah datangnya cahaya. Pada tumbuhan, bagian yang peka terhadap rangsangan adalah bagian ujung tunas. Bila gerak tersebut mengarah ke sumber rangsangan disebut fototropisme positif, misalnya gerak tumbuh ujung tunas ke arah cahaya. Sedangkan gerak yang menjauhi sumber rangsangan disebut fototropisme negatif, misalnya gerak tumbuh akar yang menjauhi cahaya.
Akar selalu tumbuh ke arah bawah akibat rangsangan gaya tarik bumi (gaya gravitasi). Gerak tumbuh akar ini merupakan contoh lain dari gerak tropisme. Gerak tropisme yang lainnya adalah gerak tumbuh akar yang dipengaruhi oleh ketersediaan air tanah. Biasanya akar tumbuh lurus ke arah bawah untuk memperoleh air dari dalam tanah. Akan tetapi, jika pada arah ini tidak terdapat cukup air, maka akar akan tumbuh membelok ke arah yang cukup air. Dengan demikian, arah pertumbuhan mungkin tidak searah dengan gaya tarik bumi. Gerak akar menuju sumber air disebut hidrotropisme positif.
Tanaman anggur mempunyai sulur yang membelit pada dahan lain. bisa juga, sulur tersebut membelit pada benda yang disentuhnya, misalnya ajir. Gerak tumbuh karena rangsangan sentuhan tersebut disebut tigmotropisme. Atau dapat juga disebut haptotropisme, berasal dari kata thigma yang berarti singgungan atau hapto yang berarti sentuhan. Pada sisi sulur yang menyentuh ajir, pertumbuhan sel-selnya melambat sehingga bagian tersebut lebih pendek dari pada sisi sulur yang tidak menyentuh ajir. Akibatnya, sulur tumbuh melengkung ke arah ajir dan mengelilingi ajir. Dengan demikian sulur akan membelit ajir atau pohin lain yang disentuhnya.
2. Gerak Nasti
Gerak bagian tumbuhan yang arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan disebut gerak nasti. gerak nasti juga disebabkan oleh perubahan tekanan turgor. Berdasarkan jenis rangsangan yang diterima oleh tumbuhan ada beberapa macam gerak nasti, antara lain fotonasti, termonasti dan tigmonasti.
a)         Fotonasti.
Fotonasti adalah gerak nasty yang disebabkan oleh rangsangan matahari. Contohnya, pada bunga pukul empat. Bunga pukul akan mekar pada sore hari karena rangsangan cahaya matahari pada saat itu. Arah mekarnya bunga tersebut tidak dipengaruhi oleh arah datangnya cahaya matahari yang datang dari arah barat.
b)         Termonasti
Termonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan suhu. Seperti yang terjadi pada bunga tulip, terbukanya (mekarnya) bunga tulip terjadi pada hari-hari hangat yaitu pada musim semi.
c)         Tigmonasti.
Tigmonasti adalah gerak pada tumbuhan yang terjadi karena adanya sentuhan. Contohnya gerak pada putri malu. Apabila daun tumbuhan putri malu disentuh, terutama daunnya disentuh pelan-pelan, maka daun akan bergerak menutup seperti layu. Dalam waktu tertentu setelah sentuhan daun akan kembali normal. Bila sentuhan diperkeras maka gejala seperti layu bertambah banyak, demikian pula waktu pemulihannya akan semakin lama. Daerah sentuhan yang paling peka adalah di daun atau sendi daun. 
3.      Gerak Taksis
Taksis merupakan gerak perpindahan tempat sebagian atau seluruh tumbuhan akibat adanya rangsangan. Gerak taksis umumnya terjadi pada tumbuhan tingkat rendah.
a.  Fototaksis
Fototaksis adalah gerak taksis yang disebabkan oleh adanya rangsangan cahaya, Contohnya pada ganggang hijau. Gerak fototaksis terjadi pada ganggang hijau Chlamydomonas yang langsung menuju cahaya yang intensitasnya sedang. Tetapi bila intensitas cahaya meningkat, maka akan tercapai batas tertentu dimana justru Chlamydomonas dengan tiba-tiba akan berbalik arah dan berenang menjauhi cahaya. Dengan demikian terjadi perubahan yang semula gerak fototaksis positif kemudian menjadi gerak fototaksis negatif. Hal ini dapat terjadi karena adanya perubahan intensitas cahaya, yaitu tumbuhan akan mendekati cahaya sebelum melebihi batas toleransinya dan akan menjauhi bila telah melebihi batas toleransinya.
b.  Kemotaksis
Kemotaksis adalah gerak yang disebabkan oleh zat kimia. Contohnya pada sel gamet tumbuhan lumut. Gerak taksis terjadi juga pada sel gamet tumbuhan lumut. Spermatozoid pada arkegonium juga bergerak karena tertarik oleh sukrosa atau asam malat. Pergerakan ini terjadi karena adanya zat kimia pada sel gamet betina.

     G.     Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaa bahwa kecambah yang di taruh terbalik akan melakukan pergerakan menuju arah datangnya rangsanr. Hal ini tidak lepas dari adanya suatu gerak yang disebut gerak geotropisme dan fototropisme. Bagian batang meski di simpan pada bagian bawah tetap saja menunjukan pertumbuhan ke arah datangnya cahaya, sedangkan meski akar di simpan pada bagin atas tetap saja pertumbuhan akar selalu di pengaruhi gaya gravitasi.


































DAFTAR PUSTAKA

 2012. [ 15 januari 2013].

Anonim. (2010). Pengaruh auksin terhadap pemanjangan jaringan. [online]. Tersedia : http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/02/pengaruh-auksin-   terhadap-pemanjangan.html. [ 15 januari 2013 ]

Zaifbio. (2012). Fototrofisme. [online]. Tersedia : http://zaifbio.wordpress.com/2012/02/05/748/.[ 15 januari 2013].