TRANSPIRASI PADA
TUMBUHAN
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktikum
Fisiologi Tumbuhan
Penulis
:
Ferry Dwi Restu Hendra
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2012
A.
Judul : Transpirasi pada tumbuhan
B.
Tujuan
Untuk mengetahui bahwa
kecepatan penguapan air dari daun dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
C.
Landasan Teori
Transpirasi dapat
diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan tumbuhan
melalui stomata. Kemungkinan kehilangan air dari jaringan tanaman melalui
bagian tanaman yang lain dapat saja terjadi, tetapi porsi kehilangna tersebut
sangat kecil dibanding dengan yang hilang melalui stomata.
Sebagian besar
dari air, sekitar 99 persen, yang masuk kedalam tumbuhan meninggalkan daun dan
batang sebagai uap air. Proses tersebut dinamakan transpirasi. Sebagian besar
dari jaringan yang terdapat dalam daun secara langsung terlibat dalam transpirasi.
Pada waktu transpirasi, air menguap dari permukaan sel palisade dan mesofil
bunga karang ke dalam ruang antar sel. Dari ruang tersebut uap air berdifusi
melalui stomata ke udara. Air yang hilang dari dinding sel basah ini diisi air
dan protoplas. Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air
dalam bentuk uap dari jaringan tumbuhan melalui stomata. Ada dua tipe transpirasi
yaitu :
Read More >>
Read More >>
1.
Transpirasi
kutikula yaitu evaporasi air yang terjadi secara langsung melalui kutikula epidermis.
2.
Transpirasi
stomata yang dalam hal ini kehilangan air berlangsung melalui stomata. Hampir
97% air dari tanaman hilang melalui transpirasi stomata. Kutikula daun secara
relatif tidak tembus air dan pada sebagian besar jenis tumbuhan transpirasi
kutikula hanya sebesar 10 % atau kurang dari jumlah air yang hilang melalui
daun-daun. Oleh karena itu, sebagian besar air yang hilang terjadi melalui
stomata.
Transpirasi di pengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor eksternal dan internal.
Faktor eksternal meliputi cahaya, kelembapan dan suhu. Sedangkan faktor intenal meliputi penutupan stomata, jumlah dan ukuran stomata, tebal dan tipisnya daun, ada tidaknya lapisan lilin pada permukaan daun, dan penggulungan atau pelipatan daun.
Transpirasi di pengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor eksternal dan internal.
Faktor eksternal meliputi cahaya, kelembapan dan suhu. Sedangkan faktor intenal meliputi penutupan stomata, jumlah dan ukuran stomata, tebal dan tipisnya daun, ada tidaknya lapisan lilin pada permukaan daun, dan penggulungan atau pelipatan daun.
D.
Alat dan Bahan
1. Alat :
a. Fotometer
b. Hygrometer
c. Statip
d. Ember
e. Pisau
2.
Bahan
:
a. Air
b. Batang Jambu
E.
Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menyiapkan rangkaian fotometer
3. Fotometer di isi dengan air hingga seluruh
ruangan terisi dengan air, yaitu dengan cara menyelupkan fotometer kedalam air
serta menunggu hingga ruangan fotometer penuh,kemudian usahakan tidak ada air
yang menetes.
4. Mengisi ember dengan air, lalu memotong
tangkai daun, setelah itu
langsung di masukan kedalam ember yang telah diisi air.
5. Memasukkan tangkai daun kedalam lubang fotometer.
6. Setelah itu ujung fotometer ditutup dengan
jari kemudian mengangkat fotometer untuk di tempatkan di tempat teduh dan yang
terkena sinar matahari.
7. Pipa fotometer disimpan ditempat yang
teduh, lalu mencatat perpindahan batas air, besaran penguapan dihitung
setiap 5 menit sekali, kemudian
mengukur suhu serta kelembapan dengan hygrometer yang telah diletakkan
sebelumnya ditempat yang teduh.
8. Setelah 25 menit pindahkan pipa fotometer
pada tempat yang mendapat sinar matahari lalu mencatat perpindahan batas air, kemudian mengukur
suhu serta kelembapan dengan hygrometer yang telah disimpan ditempat yang
mendapat cahaya matahari.
9. Membuat table hasil pengamatan.
F. Hasil pengamatan
Gambar 1.1 di tempat Teduh dalam
waktu 25 menit
Gambar1.2 di tempat Terang
dalam waktu 25 menit
1. Tabel hasil pengamatan Di tempat yang Teduh :
0,0 + 0,0 + 0,0 + 0,0 + 0,01 = 0.01 =0,016
5
Maka rata-rata tiap menit = 0,01
=0,00008 ml
25
2. Tabel hasil pengamatan Di tempat yang Terang :
0,01 + 0,0 1+ 0,01 + 0,01 + 0,01 =
0.01
5
Maka rata-rata tiap menit = 0,01
=0,0004 ml
25
G. Pembahasan
Transpirasi dapat diartikan sebagai proses
kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan tumbuhan melalui stomata. Ada
dua tipe transpirasi yaitu :
1. Transpirasi kutikula yaitu evaporasi air yang
terjadi secara langsung melalui kutikula epidermis
2. Transpirasi stomata yang dalam hal ini kehilangan air berlangsung melalui
stomata. Hampir 97% air dari tanaman hilang melalui transpirasi stomata.
Kutikula daun secara relatif tidak tembus air dan pada sebagian besar jenis
tumbuhan transpirasi kutikula hanya sebesar 10 % atau kurang dari jumlah air
yang hilang melalui daun-daun. Oleh karena itu, sebagian besar air yang hilang
terjadi melalui stomata.
Selanjutnya juga disebutkan proses transpirasi
merupakan proses pelepasan molekul-molekul air dari daun melalui stomata yang
disebabkan oleh terjadinya pemanasan permukaan daun oleh cahaya matahari.
Sebagian dari energy cahaya matahari akan diserap oleh tumbuhan, terutama
membantu reaksi terang pada proses fotosintesis. Namun sebagian energi cahaya
matahari jika tidak dilepaskan justru akan meningkatkan suhu tumbuhan, terutama
pada bagian daun yang umumnya berstruktur tipis. Hal ini tentunya akan membahayakan bagi
keberlangsungan proses metabolismenya bahkan dapat merusak komponen-komponen
penyusunnya dan enzim yang relative sensitif. Maka untuk menetralisir suhu yang
berlebihan, daun melakukan mekanisme pelepasan molekul-molekul air ke udara
melalui stomata. Energi cahaya matahari yang diterima daun sebagian akan
dipakai untuk meningkatkan energi kinetik molekul-molekul air, sehingga molekul
air tersebut bisa lepas ke udara bersama energi panas tersebut (dibutuhkan 580
kalori untuk menguapkan 1 gram air) sedangkan air yang masih tertinggal masih relatif
dingin.
Mekanisme
membuka dan menutupnya stoma berdasarkan suatu perubahan turgor, dan perubahan
turgor itu adalah akibat dari perubahan nilai osmosis dari isi sel-sel penutup.
Pada proses
transpirasi Suhu sangat mempengaruhi
tekanan turgor daun dan secara otomatis dapat mempengaruhi pembukaan stomata sedangkan
kelembaban yaitu bila daun mempunyai kandungan air yang cukup dan stomata
terbuka, sehingga tekanan turgor meningkat, maka laju transpirasi bergantung
pada selisih antara konsentrasi molekul uap air di dalam rongga antar sel di
daun dengan kensentrasi molekul uap air di udara.
Adapun Faktor yang mempengaruhi
transpirasi, yaitu faktor internal dan eksternal.
1.
Faktor internal meliputi :
a.
Penutupan
Stomata
Dengan terbukanya stomata lebih
lebar, air yang hilang lebih banyak tetapi peningkatan kehilangan air lebih
sedikit untuk masing-masing satuan penambahan pelebaran stomata. Banyak faktor
yang mempengaruhi pembukaan dan penutupan stomata, yang paling berpengaruh
adalah tingkat cahaya dan kelembaban. Pada tingkat kelembaban dalam daun yang
rendah, sel-sel pengawal kehilangan turgornya mengakibatkan penutupan stomata.
Pada tingkat cahaya menyebabkan stomata membuka. Hal ini
dikarenakan cahaya merangsang pembukaan stomata. Cahaya juga mempercepat transpirasi
melalui pemanasan daun. Stomata tumbuhan pada umumnya membuka saat matahari
terbit dan menutup saat hari gelap.
Pada tingkat kelembaban dalam daun
yang rendah, sel-sel pengawal kehilangan turgornya mengakibatkan penutupan
stomata.
b.
Jumlah dan
Ukuran Stomata
Banyaknya stomata pada tanaman
berbeda-beda antara spesies satu dengan spesies yang lain. Pada tanaman darat,
umumnya stoma terdapat pada permukaan bawah daun. Biasanya, stoma berbenuk oval
degan diameter 6 µ sampai 8 µ, dan luas kira-kira 90 µ2. pada beberapa tanaman,
stoma terdapat pada permukaan atas dan bawah daun.
Kebanyakan daun tanaman yang
produktif mempunyai banyak stomata pada kedua sisi daunnya. Jumlah dan ukuran
stomata yang dipengaruhi oleh genotif dan
lingkungan.
c.
Tebal atau tipisnya daun
d.
Ada tidaknya lapisan lilin
pada permukaan daun
e. jumlah
Daun
Makin luas daerah permukaan daun, makin besar
transpirasi
f.
Penggulungan
atau Pelipatan Daun
1.
Faktor eksternal meliputi :
a. Kelembapan
Pada hari cerah udara tidak banyak mengandung
uap air. Di dalam keadaan yang demikian itu, tekanan uap di dalam daun jauh
lebih tinggi dari pada tekanan uap di luar daun, atau dengan kata lain ruang di
dalam daun itu jauh lebih penuh akan uap air dari pada udara di luar daun,
jadi molekul-molekul air berdifusi dari konsentrasi yang tinggi (di dalam daun)
ke konsentrasi yang rendah (di luar daun). Dan jika
pada suatu hari di udara banyak awan maka kebasahan antara bumi dengan awan itu
sangat tinggi.
Dengan demikian maka perbedaan kebasahan udara didalam dan di luar daun
tidak jauh berbeda keadaan yang demikian ini tidak melancarkan berdifusinya uap
air dari dalam daun ke luar daun. Jadi udara
yang basah menghambat transpirasi, sedangkan
udara yang kering melancarkan transpirasi. Bila daun mempunyai kandungan air
yang cukup dan stomata terbuka, maka laju transpirasi bergantung pada selisih
antara konsentrasi molekul uap air di dalam rongga antar sel di daun dengan
konsentrasi molekul uap air di udara.
b. Suhu
Jelas suhu sangat berpengaruh Pengaruh pada proses transpirasi, ini
dikarenakan semakin tinggi suhu maka semakin cepat pula proses transpiras. suhu terhadap transpirasi daun dapat pula ditinjau
dari sudut lain, yaitu di dalam hubungannya dengan tekanan
uap air di dalam daun dan tekanan uap air
di luar daun. Kenaikan suhu menambah
tekanan uap di dalam daun. Akibat dari pada perbedaan tekanan ini, maka uap air
mudah berdifusi dari dalam daun ke udara bebas. Kenaikan suhu dari 180
sampai 200 F cenderung untuk meningkatkan penguapan air sebesar dua
kali. Dalam hal ini akan sangat mempengaruhi tekanan turgor daun dan secara
otomatis mempengaruhi pembukaan stomata.
c.
Cahaya
Cahaya mempengaruhi laju transpirasi melalui
dua cara pertama cahaya akan mempengaruhi suhu daun sehingga dapat mempengaruhi
aktifitas transpirasi dan yang kedua dapat mempengaruhi transpirasi melalui
pengaruhnya terhadap buka-tutupnya stomata. Stomata merupakan bagian dari jaringan epidermis pada daun yang berfungsi sebagai organ transpirasi dan fotosintesis. Daun yang
mempunyai stomata di kedua permukaan disebut daun amfistomatik, sedangkan
apabila memiliki stomata yang hanya terdapat di permukaan atas saja disebut
daun epistomatik, dan sebaliknya apabila mempunyai stomata yang hanya terdapat
pada permukaan bawah saja disebut daun hipostomatik. Adapun
letak stomata paling banyak terdapat di permukaan bawah daun, karena
untuk mengurangi proses penguapan air.
H.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan,
dapat disimpulkan bahwa batang tanaman jambu yang di simpan di
tempat terang penguapan airnya lebih cepat dibandingkan dengan batang tanaman jambu yang di simpan di tempat yang teduh. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor eksternal maupun faktor internal.
Kecepatann proses transpirasi disebabkan karena faktor internal dan
ksternal. Adapun faktor eksternal yang mempengaruhi kecepatan transpirasi antara lain adalah suhu,
kelembaban, dan cahaya yang menyebabkan membuka
dan menutupnya stomata. Sedangkan faktor internal antara lain adalah
penutupan stomata, jumlah dan ukuran stomata,
tebal atau tipisnya daun, Ada tidaknya lapisan lilin pada permukaan daun dan penggulungan atau
pelipatan daun. Faktor eksternal
sangat berpengaruh pada proses transpirasi, jika keadaan suhu di luar sel lebih
rendah dari pada di dlama sel dan jika kelembapan di dalam sel lebih lembab
dari pada diluar sel maka proses transpirasi akan terhambat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2009) Sistem Transportasi dan Transpirasi dalam
Tanaman. [online]. Tersedia di : http://www.indoforum.org/showthread.php?t=34436.
[7 Mei 2012].
Anonim. (2012) Pengaruh Faktor Lingkungan. [online]. Tersedia di : http://naturelovers-biomuli.blogspot.com/2012/04/pengaruh-faktor-lingkungan-terhadap.html.[ 22 0ktober 2012].
Salisbury, Frank B dan Ross.
(1955). Fisiologi tumbuhan jilid 2.
Bandung : ITB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar