Selasa, 15 Januari 2013

LAPORAN PRAKTIKUM RESPIRASI TUMBUHAN



LAPORAN PRAKTIKUM RESPIRASI TUMBUHAN
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktikum
Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan



Penulis :



Ferry Dwi Restu Hendra









PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2012




A.    Judul
       Respirasi Tumbuhan
B.  Tujuan
       Menentukan Jumlah O2  Yang Dibutuhkan Pada Respirasi Tumbuhan
C.   TEORI DASAR
   Proses respirasi diawali dengan proses pertukaran gas oksigen (O2) melalui alat pernapasan sehingga menghasilkan karbon dioksida (CO2) dan Uap air (H2O). Alat pernapasan tumbuhan letaknya tersebar. Tumbuhan dapat melakukan pertukaran gas melalui stomata, lenti sel, dan rambut akar. Respirasi banyak memberikan manfaat bagi tumbuhan.
Manfaat tersebut terlihat dalam proses respirasi dimana terjadi proses pemecahan senyawa organik, dari proses pemecahan tersebut maka dihasilkanlah senyawa-senyawa antara yang penting sebagai ”Building Block”. Building Block merupakan senyawa-senyawa yang penting sebagai pembentuk tubuh. Senyawa-senyawa tersebut meliputi asam amino untuk protein; nukleotida untuk asam nukleat; dan prazat karbon untuk pigmen profirin (seperti klorofil dan sitokrom), lemak, sterol, karotenoid, pigmen flavonoid seperti antosianin, dan senyawa aromatik tertentu lainnya, seperti lignin.
Bernafas artinya melakukan pertukaran gas, yaitu mengambil oksigen (O2) ke dalam paru-paru yang disebut proses inspirasi dan mengeluarkan karbondioksida (CO2) serta uap air (H2O) yang disebut proses ekspirasi. Sedangkan respirasi adalah seluruh proses sejak pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi CO2, H2O dan energi. Pertukaran gas O2 dan gas CO2 berlangsung melalui proses difusi. Alat-alat pernafasan dapat berupa paru-paru, insang, trakea maupun bentuk lain yang dapat melangsungkan pertukaran gas O2 dan gas CO2.
Respirasi dapat berlangsung dengan 2 cara, yaitu :
1.                Respirasi Aerob (Oksidasi)
Proses ini merupakan pemecahan molekul dengan menggunakan oksigen, reaksi umumnya sebagai berikut:
          C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O + 675 kalori
Pada umumnya dalam keadaan normal manusia menggunakan cara ini.
2.                Respirasi Anaerob
Proses ini merupakan pemecahan molekul tidak menggunakan oksigen. Reaksi umumnya sebagai berikut:
C6H12O6 → 2C2H5OH + CO2 + 28 Kalori
Pada proses respirasi anaerob terjadi pemecahan molekul yang sempurna, karena masih dihasilkan zat organik sehingga energinya belum terbebaskan semua. Pada proses tersebut hanya terhenti sampai glikolisis dan terbentuk asam laktat, sehingga energi yang dihasilkan sedikit dan dampaknya mengakibatkan kelelahan pada tubuh. Proses ini umumnya terjadi pada organism tingkat rendah, yaitu pada ragi dan bakteri. Pada organisme tingkat tinggi proses ini hanya berlangsung dalam keadaan darurat, yaitu apabila persediaan oksigen kurang mencukupi. Ini terjadi ketika otot bekerja terlalu keras dan berlebih.

D. ALAT DAN BAHAN
Alat
1.      Respirometer sederhana
2.      Siring atau jarum suntik
3.      Neraca ohaus
4.      Stopwatch

Bahan
1.      Kecambah (1 1,5 gram)
2.      Kristal KOH atau NAOH (2 gram)
3.      kapas (0,5 gram)
4.       Vaselin
5.       Eosin atau safranin

E. CARA KERJA
1.      Menyiapkan alat dan bahan praktikum
2.      Menimbang berat kecambah (6 gram), lalu membuang bagian hijau pada setiap kecambah
3.      Membungkus kristal NaOH/KOH dengan kapas yang sudah dibasahi, lalu dilipat dan memasukkannya ke dalam tabung respirometer
4.      Memasukkan kecambah yang sudah ditimbang ke dalam tabung respirometer
5.      Metutup tabung respirometer dengan penyumbat yang  mengandung pipa berskala
6.      Mengoleskan vaselin pada celah penutup tabung secukupnya sehingga benar-benar rapat agar udara luar tidak mempengaruhi tekanan didalam botol.
7.      Meletakkan instrumen pada meja yang datar.
8.      Menyuntikkan eosin pada ujung pipa respirometer yang terbuka.
9.      Tempatkan eosin tepat diangka nol. Apabila tidak tepat di angka nol maka perhitungannya harus dikurangi dengan angka awal.
10.  Mengamati pergerakan eosin tersebut dan mencatat kecepatan bergeraknya selama 20 menit









F. HASIL PENGAMATAN
           

Nohasil pengamatan respirasi

Tumbuhan yang di amati

Berat

Jarak yang ditempuh

Rata-rata permenit

Rata-rata

/menit/gr

5’

10’

15’

20’

1.

Kecambah

6 gr

11

15

18

22

0.165 ml/menit

0,00158ml/menit/gr

  
              

                       Berat Kecambah          : 6 gram
                       Lama pengukuran         : 20 menit = 2/3 jam
                       Konsumsi                     : 0,19 mL
                       Laju respirasi                : 0.19/20/6 = 0.00158 mL/jam/gram


G. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dibahas dulu tentang cara menggunakannya yaitu tabung yang terdapat pada respirometer tersebut dilepas dari tutupnya yang langsung menempel pada pipa. Setelah dilepas masukkan kapas yang didalamnya telah diletakkan KOH atau NaOH padat namun zat tersebut jangan terlalu tertutup rapat oleh kapas karena apabila tertutup rapat oleh kapas zat tersebut tidak dapat mengikat CO2 setelah dimasukkan kapas tadi lalu masukkanlah kecambah . Fungsi dari KOH itu sendiri sabagai pengikat  CO2 yang dihembuskan oleh kecambah yang berada dalam respirometer, sehingga pergerakan dari cairan eosin benar-benar hanya disebabkan konsumsi oksigen dari kecambah tersebut. Setelah dimasukkan kedua bahan tersebut tutup tabung tersebut dengan penutupnya yang langsung menempel pada pipa kaca sebelum menutup berilah vaselin pada bagian luar penutup yang bersentuhan dengan bagian dalam tabung, setelah ditutup pada bagian yang terdapat celah antara penutup dengan mulut tabung juga diberikan sedikit vaselin. Fungsi vaselin ini diharapkan agar udara yang berada di dalalm tabung tidak dapat keluar dan udara yang diluar tidak dapat masuk melalui celah-celah antara mulut tabung dengan penutup.
Ambillah air dengan menggunakan suntikan lalu masukkan mata suntikan tersebut di ujung pipa yang berlubang pada penutup respirometer. Masukkan air hingga batas yang dikehendaki untuk perhitungan dalam jangka waktu yang cukup lama air yang dimasukkan cukup sedikit saja yaitu sampai batas 0,1 atau kurang dari itu pada alat respirometer, untuk jangka waktu yang pendek dapat melebihi batas yang di atas namun jangan sampai melebihi separo dari ukuran pipa. Setelah air masuk amati apakah air itu bergerak menuju spesimen, hitung perpindahan atau kenaikan air tersebut dari tempat semula. Hal yang perlu diperhatikan yaitu dalam menggunakan respirometer sederhana ini adalah dalam penggunaannya jangan sampai miring harus rata karena apabila miring akan berpengaruh pada kecepatan naiknya air dan ini menyebabkan percobaan yang gagal.
Tumbuhan adalah salah satu makluk hidup di bumi ini yang mempunyai suatu keistimewaan. Selain berfotosintesis tumbuhan juga melakukan proses respirasi seperti halnya mahluk hidup pada umumnya.
Pada praktikum ini kami telah mengamati proses respirasi pada kecambah. Alasan mengapa bahan yang digunakan adalah kecambah, karena tumbuhan ini merupakan suatu organisme yang walaupun ia masih belum berkembang dengan sempurna tetapi sudah bisa melakukan pernapasan, hal ini terbukti dari hasil percobaan yang telah diamati dimana kecambah sebagai bahan percobaan mampu melakukan respirasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses respirasi suatu organisme antara lain: umur / usia organisme tersebut, bobot dari kegiatan yang dilakukan, ukuran organisme itu sendiri, keadaan lingkungan sekitar, serta cahaya juga mempengaruhi rata-rata pernapasan. Untuk mengetahui bahwa kecambah melakukan respirasi atau tidak, maka kita dapat mengamati tabung respirometer. Jika kecambah dalam tabung berespirasi maka kita akan menemukan uap air yang menempel dalam tabung respirometer, tetapi jika tidak ada uap air itu artinya kecambah tidak berespirasi. Adanya uap air dijadikan indikator respirasi karena dalam proses respirasi akan dilepaskan karbon dioksida dan uap air. Dalam pengamatan ini kita harus teliti dalam mengoleskan vaselin pada sumbat, jangan sampai ada rongga udara yang masih terbuka karena hal ini bisa mengganggu pengamatan.
Dari percobaan di atas dapat diketahui bahwa percobaan respirasi dengan menggunakan kristal KOH pada respirometer skalanya menunjukan kenaikan. Pada 5 menit pertama 0,11 sampai diposisi 0,22 pada menit ke 20.  Adanya kenaikan yang terjadi didalam respirometer yang ditambah kristal KOH karena CO2 yang dilepaskan kecambah lebih besar dari pada O2 yang dikonsumsi. Kurangnya kadar O2 yang dikonsumsi oleh kecambah tersebut dikarnakan adanya penambahan kristal KOH. Kristal KOH yang dimasukan dengan kecambah tadi kedalam respirometer mengikat kadar O2 yang terdapat didalam tabung respirometer tersebut sehingga kecambah tidak dapat mengkonsumsi O2 secara maksimal.
Selama praktikum berlangsung, botol respirometer tidak boleh dipegang, karena akan mempengaruhi suhu sehingga kerja laju eosin selama percobaan berlansung. Saat melakukan praktikum bagian berwarna hijau harus dibuang, karena bagian yang berwarna hijau pada kecambah dapat mengalami fotosintesis yang dapat menghambat percobaan proses respirasi tumbuhan. Gunanya KOH dalam praktikum ini adalah untuk membantu mempercepat proses respirasi pada tumbuahan.

H. KESIMPULAN

       Respirasi bertujuan menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk memperoleh makanan berupa air dan karbondioksida.  Pada percobaan diatas kecambah yang dipakai memiliki berat 6 gram, kebutuhan oksigen yang diperlukanyapun lebih banyak. Hal ini terbukti dari laju respirasi yang dialami oleh kecambah seberat 6 gram tersebut. Hal ini juga terjadi karena kecambah merupakan awal pertumbuhan suatu tumbuhan sehingga proses respirasi yang dialaminya lebih cepat dibandingkan dengan tumbuhan yang sudah tua.
       Botol respirometer tidak boleh dipegan karena akan merubah suhu pada respirometer tersebut. Fungsi KOH adalah untuk mengikat molekul CO2 pada tabung respirometer tersebut, agar proses respirasi terbantu olehnya.  





















 DAFTAR PUSTAKA
         
anonim. (2011).[online]. tesedia : http://sketsaistjourney.wordpress.com/2011/04/03/430/.[15 januari   2013].



Simbolon, hubu dkk. 1989. Biologi jilid 3. Jakarta.




1 komentar: