LAPORAN
PRAKTIKUM RESPIRASI TUMBUHAN
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktikum
Penulis :
Ferry Dwi Restu Hendra
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SILIWANGI
TASIKMALAYA
2012
A.
Judul
Respirasi
Tumbuhan
B. Tujuan
Menentukan Jumlah O2 Yang Dibutuhkan Pada Respirasi Tumbuhan
C. TEORI
DASAR
Proses respirasi diawali dengan proses
pertukaran gas oksigen (O2) melalui alat pernapasan sehingga menghasilkan karbon
dioksida (CO2) dan Uap air (H2O). Alat pernapasan tumbuhan letaknya tersebar.
Tumbuhan dapat melakukan pertukaran gas melalui stomata, lenti sel, dan rambut
akar. Respirasi banyak memberikan manfaat bagi tumbuhan.
Manfaat tersebut terlihat dalam proses
respirasi dimana terjadi proses pemecahan senyawa organik, dari proses
pemecahan tersebut maka dihasilkanlah senyawa-senyawa antara yang penting
sebagai ”Building Block”. Building Block merupakan senyawa-senyawa yang penting
sebagai pembentuk tubuh. Senyawa-senyawa tersebut meliputi asam amino untuk
protein; nukleotida untuk asam nukleat; dan prazat karbon untuk pigmen profirin
(seperti klorofil dan sitokrom), lemak, sterol, karotenoid, pigmen flavonoid
seperti antosianin, dan senyawa aromatik tertentu lainnya, seperti lignin.
Bernafas artinya melakukan pertukaran
gas, yaitu mengambil oksigen (O2) ke dalam paru-paru yang disebut
proses inspirasi dan mengeluarkan karbondioksida (CO2) serta uap air
(H2O) yang disebut proses ekspirasi. Sedangkan respirasi adalah
seluruh proses sejak pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa
organik menjadi CO2, H2O dan energi. Pertukaran gas O2
dan gas CO2 berlangsung melalui proses difusi. Alat-alat
pernafasan dapat berupa paru-paru, insang, trakea maupun bentuk lain yang dapat
melangsungkan pertukaran gas O2 dan gas CO2.
Respirasi
dapat berlangsung dengan 2 cara, yaitu :
1.
Respirasi
Aerob (Oksidasi)
Proses
ini merupakan pemecahan molekul dengan menggunakan oksigen, reaksi umumnya
sebagai berikut:
C6H12O6 + 6O2
→ 6CO2 + 6H2O + 675 kalori
Pada umumnya
dalam keadaan normal manusia menggunakan cara ini.
2.
Respirasi Anaerob
Proses
ini merupakan pemecahan molekul tidak menggunakan oksigen. Reaksi umumnya
sebagai berikut:
C6H12O6
→ 2C2H5OH + CO2 + 28 Kalori
Pada proses respirasi anaerob terjadi
pemecahan molekul yang sempurna, karena masih dihasilkan zat organik sehingga
energinya belum terbebaskan semua. Pada proses tersebut hanya terhenti sampai
glikolisis dan terbentuk asam laktat, sehingga energi yang dihasilkan sedikit
dan dampaknya mengakibatkan kelelahan pada tubuh. Proses ini umumnya terjadi
pada organism tingkat rendah, yaitu pada ragi dan bakteri. Pada organisme
tingkat tinggi proses ini hanya berlangsung dalam keadaan darurat, yaitu
apabila persediaan oksigen kurang mencukupi. Ini terjadi ketika otot bekerja
terlalu keras dan berlebih.
D. ALAT DAN BAHAN
Alat
1.
Respirometer
sederhana
2.
Siring
atau jarum suntik
3.
Neraca
o’haus
4.
Stopwatch
Bahan
1.
Kecambah
(1 1,5 gram)
2.
Kristal
KOH atau NAOH (2 gram)
3.
kapas
(0,5 gram)
4.
Vaselin
5.
Eosin atau safranin
E. CARA KERJA
1.
Menyiapkan
alat dan bahan praktikum
2.
Menimbang
berat kecambah (6 gram), lalu membuang bagian hijau pada setiap kecambah
3.
Membungkus
kristal NaOH/KOH dengan kapas yang sudah dibasahi, lalu dilipat dan memasukkannya
ke dalam tabung respirometer
4.
Memasukkan
kecambah yang sudah ditimbang ke dalam tabung respirometer
5.
Metutup
tabung respirometer dengan penyumbat yang
mengandung pipa berskala
6.
Mengoleskan
vaselin pada celah penutup tabung secukupnya sehingga benar-benar rapat agar
udara luar tidak mempengaruhi tekanan didalam botol.
7.
Meletakkan
instrumen pada meja yang datar.
8.
Menyuntikkan
eosin pada ujung pipa respirometer yang terbuka.
9.
Tempatkan
eosin tepat diangka nol. Apabila tidak tepat di angka nol maka perhitungannya
harus dikurangi dengan angka awal.
10.
Mengamati
pergerakan eosin tersebut dan mencatat kecepatan bergeraknya selama 20 menit
F. HASIL PENGAMATAN
Nohasil pengamatan respirasi |
Tumbuhan yang di amati |
Berat |
Jarak yang ditempuh |
Rata-rata permenit |
Rata-rata/menit/gr |
|||
5’ |
10’ |
15’ |
20’ |
|||||
1. |
Kecambah |
6 gr |
11 |
15 |
18 |
22 |
0.165 ml/menit |
0,00158ml/menit/gr |
Berat Kecambah : 6 gram
Lama pengukuran : 20 menit = 2/3 jam
Konsumsi : 0,19 mL
Laju respirasi : 0.19/20/6 = 0.00158 mL/jam/gram
G. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dibahas dulu tentang cara menggunakannya
yaitu tabung yang terdapat pada respirometer tersebut dilepas dari tutupnya
yang langsung menempel pada pipa. Setelah dilepas masukkan kapas yang
didalamnya telah diletakkan KOH atau NaOH padat namun zat tersebut jangan
terlalu tertutup rapat oleh kapas karena apabila tertutup rapat oleh kapas zat
tersebut tidak dapat mengikat CO2 setelah dimasukkan kapas tadi lalu
masukkanlah kecambah . Fungsi dari KOH itu sendiri sabagai pengikat CO2 yang dihembuskan oleh kecambah yang berada
dalam respirometer, sehingga pergerakan dari cairan eosin benar-benar hanya
disebabkan konsumsi oksigen dari kecambah tersebut. Setelah dimasukkan kedua
bahan tersebut tutup tabung tersebut dengan penutupnya yang langsung menempel
pada pipa kaca sebelum menutup berilah vaselin pada bagian luar penutup yang
bersentuhan dengan bagian dalam tabung, setelah ditutup pada bagian yang terdapat
celah antara penutup dengan mulut tabung juga diberikan sedikit vaselin. Fungsi
vaselin ini diharapkan agar udara yang berada di dalalm tabung tidak dapat
keluar dan udara yang diluar tidak dapat masuk melalui celah-celah antara mulut
tabung dengan penutup.
Ambillah air dengan
menggunakan suntikan lalu masukkan mata suntikan tersebut di ujung pipa yang
berlubang pada penutup respirometer. Masukkan air hingga batas yang dikehendaki
untuk perhitungan dalam jangka waktu yang cukup lama air yang dimasukkan cukup
sedikit saja yaitu sampai batas 0,1 atau kurang dari itu pada alat
respirometer, untuk jangka waktu yang pendek dapat melebihi batas yang di atas
namun jangan sampai melebihi separo dari ukuran pipa. Setelah air masuk amati
apakah air itu bergerak menuju spesimen, hitung perpindahan atau kenaikan air
tersebut dari tempat semula. Hal yang perlu diperhatikan yaitu dalam
menggunakan respirometer sederhana ini adalah dalam penggunaannya jangan sampai
miring harus rata karena apabila miring akan berpengaruh pada kecepatan naiknya
air dan ini menyebabkan percobaan yang gagal.
Tumbuhan adalah
salah satu makluk hidup di bumi ini yang mempunyai suatu keistimewaan. Selain
berfotosintesis tumbuhan juga melakukan proses respirasi seperti halnya mahluk
hidup pada umumnya.
Pada praktikum ini kami
telah mengamati proses respirasi pada kecambah. Alasan mengapa bahan yang
digunakan adalah kecambah, karena tumbuhan ini merupakan suatu organisme yang
walaupun ia masih belum berkembang dengan sempurna tetapi sudah bisa melakukan
pernapasan, hal ini terbukti dari hasil percobaan yang telah diamati dimana
kecambah sebagai bahan percobaan mampu melakukan respirasi.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi proses respirasi suatu organisme antara lain: umur / usia organisme tersebut, bobot dari kegiatan yang
dilakukan, ukuran organisme itu sendiri, keadaan lingkungan sekitar, serta
cahaya juga mempengaruhi rata-rata pernapasan. Untuk mengetahui bahwa kecambah
melakukan respirasi atau tidak, maka kita dapat mengamati tabung respirometer.
Jika kecambah dalam tabung berespirasi maka kita akan menemukan uap air yang
menempel dalam tabung respirometer, tetapi jika tidak ada uap air itu artinya
kecambah tidak berespirasi. Adanya uap air dijadikan indikator respirasi karena
dalam proses respirasi akan dilepaskan karbon dioksida dan uap air. Dalam
pengamatan ini kita harus teliti dalam mengoleskan vaselin pada sumbat, jangan
sampai ada rongga udara yang masih terbuka karena hal ini bisa mengganggu
pengamatan.
Dari
percobaan di atas dapat diketahui bahwa percobaan respirasi dengan menggunakan
kristal KOH pada respirometer skalanya menunjukan kenaikan. Pada 5 menit
pertama 0,11 sampai diposisi 0,22 pada menit ke 20. Adanya kenaikan yang
terjadi didalam respirometer yang ditambah kristal KOH karena CO2 yang dilepaskan kecambah lebih besar
dari pada O2 yang
dikonsumsi. Kurangnya kadar O2 yang
dikonsumsi oleh kecambah tersebut dikarnakan adanya penambahan kristal KOH.
Kristal KOH yang dimasukan dengan kecambah tadi kedalam respirometer mengikat
kadar O2 yang terdapat
didalam tabung respirometer tersebut sehingga kecambah tidak dapat mengkonsumsi
O2 secara maksimal.
Selama praktikum
berlangsung, botol respirometer
tidak boleh dipegang, karena akan mempengaruhi suhu sehingga kerja laju eosin
selama percobaan berlansung. Saat melakukan praktikum bagian berwarna hijau
harus dibuang, karena bagian yang berwarna hijau pada kecambah dapat mengalami
fotosintesis yang dapat menghambat percobaan proses respirasi tumbuhan. Gunanya
KOH dalam praktikum ini adalah untuk
membantu mempercepat proses respirasi pada tumbuahan.
H. KESIMPULAN
Respirasi bertujuan menghasilkan energi yang dibutuhkan
untuk memperoleh makanan berupa air dan karbondioksida. Pada
percobaan diatas kecambah yang dipakai memiliki berat 6 gram, kebutuhan oksigen
yang diperlukanyapun lebih banyak. Hal ini terbukti dari laju respirasi yang
dialami oleh kecambah seberat 6 gram tersebut. Hal ini juga terjadi karena
kecambah merupakan awal pertumbuhan suatu tumbuhan sehingga proses respirasi
yang dialaminya lebih cepat dibandingkan dengan tumbuhan yang sudah tua.
Botol
respirometer tidak boleh dipegan karena akan merubah suhu pada respirometer
tersebut. Fungsi KOH adalah untuk mengikat molekul CO2 pada tabung
respirometer tersebut, agar proses respirasi terbantu olehnya.
DAFTAR PUSTAKA
Simbolon, hubu dkk. 1989. Biologi jilid 3. Jakarta.
1 komentar:
Posting Komentar