PERANAN HEWAN DALAM EKOSITEM
LAPORAN
PRAKTIKUM
Diajukan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekologi Hewan
penulis :
Ferry Dwi
Restu Hendra
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SILIWANGI
TASIKMALAYA
2012
A.
TUJUAN
Dalam penyusunan laporan praktikum ini penulis
mempunyai tujuan yaitu ingin mengidentifikasi ekosistem
yang berada di sekitar halaman Universitas Siliwangi.
B.
LANDASAN TEORI
Ekosistem adalah suatu sistem
ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh
dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Pada
ekosistem terdapat satuan makhluk hidup dalam ekosistem diantaranya individu,
populasi, komunitas, ekosistem, bioma, biosfer. Komponen ekosistem meliputi
kmponen biotik diantaranya: produsen, konsumen, pengurai. Serta komponen
abiotik diantaranya: air, udara, tanah, suhu, kelembapan. Saling keterdantungan
antara komponen biotik menimbulkan adanya suatu rantai makanan dan
jaring jaring makanan. Serta ketergatungan antara komponen biotik dan abiotik
dapat dilihat dari siklus carbon.
1.
Hygrometer
2.
Alat tulis
3.
camera
D.
langkah kerja
1.
meilih ekositem
yang di amati
2.
catata atau
kumpulkan makhluk hidup yang ditemui pada ekosistem tersebut kemudian
identifikasi, baik secara kuantitatif maupu kualitatif
3.
mengukur faktor abiotk meliputi : suhu, udara,
kelembaban, air, kondisi tanah atau bahan organik
4.
buat struktur
trofik tiap makhluk hidup yangdi temukan
5.
buat jaringan
kehidupan, siklus amteri dan regulasi antar spesies dengan lingkungan serta
tentukan peranana hewan yang ditemui dalam ekosistem tersebut
E.
HASIL PENGAMATAN
1.
Tabel hasil pengamatan
ekosistem air di samping
gedung serbaguna
Tanggal :
25 September 2012
Jam :
08.40 am
Tempat : di
samping gedung serbaguna
Suhu :
32 ̊ C
Kelembaban : 70 %
Cuaca :
Mendung
Cahaya :
Mendung
Nama Takson
Produsen
1. Tanaman kangkung
|
Jumlah
Banyak
|
Keterangan
|
|
Konsumen
1. Herbivore
a. Belalang
b. Capung
c. Ikan
a. Kadal
3. Omnivore
4. Pengurai
a. Jamur
|
a. Banyak
b. Banyak
c. Banyak
Banyak
|
Struktur Rantai Makanan Yang Ada Di Samping Gedung Serbaguna
Perpindahan materi dan energi
melalui proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu disebut rantai makanan. Berikut
adalah rantai makana yang kelompok kami temukan
Pengurai
konsumen tingkat II
Konsumen
tingkat I
Produsen
Dari hasil kelompok kami bahwa disana terdapat suatu produsen yaitu tanaman kangkung bersifat autrotrof
yang mamapu memproduksi makanan, tanama itu dimaka oleh belalang karena tidak
mampu menghasilkan makanan sendiri oleh karena itu memakan tumbuhan tersebut,
belalang dimakan oleh kadal bila kadal mati maka akan di uraikan oleh bakteri atau
tanaman pengurai.
3.
Struktur Jaring Jaring Makanan Yang Ada Di Samping
Gedung Serbaguna
Pada hakikatnya, setiap makhluk
hidup di dalam suatu ekosistem merupakan sumber materi dan energi bagi makhluk
hidup lainnya. Suatu kenyataannya bahwa setiap jenis makhluk hidup tidak hanya
memakan satu jenis makhluk hidup lainnya. Akibat dari semua itu maka di dalam
suatu ekosistem, rantai-rantai makanan itu akan saling berhubungan satu sama
lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Itulah sebabnya
disebut jaring-jaring makanan.
Pengurai
dimakan
Produsen
Produsen yang mampu menghasilkan makan sendiri akan di makan oleh
konsumen tingkat satu berupa capung, belalang dan ikan. Belalang, capung serta
ikan ikan yang berukuran kecil daat dimakan oleh kadal, kdal bila mati akan di
uraikan oleh jamur atau bakteri tertentu.
F.
PEMBAHASAN
Ekosistem
adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Di dalam ekosistem, komponen biotik
dan abiotik merupakan komponen pokok ekositem yang tidak dapat dipisahkan satu
dengan yang lainnya. Komponen biotik dan abiotik dalam kehidupan memiliki peran
sendiri-sendiri yang saling berhubungan. Antara komponen biotik dan abiotik
dalam kehidupan saling mempengaruhi. Kedua komponen tersebut memiliki peran
masing-masing yang saling mendukung.
Peran Komponen Biotik
1.
Produsen
Produsen adalah kelompok penghasil makanan. Peran komponen biotik ini
adalah menyediakan makanan atau sumber makanan bagi konsumen tingkat I.
Produsen ini umumnya merupakan kelompok tumbuhan hijau.
2.
Konsumen
Konsumen merupakan kelompok pemberi yang secara langsung dan tidak
langsung menggunakan hasil dari produsen makanan bagi konsumen tingkat
berikutnya. Konsumen juga berperan sebagai penyeimbang populasi dalam
lingkungan.
3. Pengurai (dekomposer)
Pengurai merupakan kelompok pengurai sisa-sisa sampah makhluk hidup,
atau makhluk hidup yang mati. (pemecah zat organik atau anorganik). Zat yang
telah diurai dikembalikan ke tanah atau lingkungannya lagi. Peran dekomposer
dalam lingkungan adalah menghancurkan, makhluk hidup atau tumbuhan yang telah
mati dan dikembalikan ke tanah. Coba bayangkan jika di dunia ini tidak ada
dekomposer.
Perana Komponen Abiotik Dalam Kehidupan
1.
Suhu
Makhluk hidup memiliki suhu optimum untuk kelangsungan hidupnya. Hal ini
di sebabkan karena reaksi kimia dalam tubuh organisme dipengaruhi oleh kualitas
suhu lingkungan. Pada umunya organisme senang hidup di tempat yang suhunya
anatar 0º - 40ºC sebab pada suhu di atas 40ºC kebanyakan protein akan terurai
dan rusak . adapun faktor-faktor yang mempengaruhi variasi suhu adalah lamanya
penyinaran, kedudukan matahari terhadap bumi, dan cuaca.
2.
Cahaya Matahari
Cahaya matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena sinar
matahari menentukan suhu. Cahaya matahari merupakan unsur vital yang dibutuhkan
oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintensis. Tidak semua spektrum
sinar matahari berguna unruk fotositensis, hanya spektrum merah, nila dan biru
dibutuhkan dalam fotodintensis.
3.
Air
Air merupakan terhadap ekositem karena air dibutuhkan untuk kelasungan
hidup organisme. Beberapa fungsi air adalah :
a.
Sebagai penyusun tubuh organisme.
b. Sebagai
pelarut mineral-mineral.
c. Sebagai media tempat kehidupan menghuni air.
d.
Sebagai habitat makhluk hidup menghuni air.
e.
Bagi tumbuhan air diperlukan untuk pertumbuhan,
perkecambahan, dan penyebaran biji.
f.
Beberapa dalam proses fotosintensis.
g.
Mengabsorbsi temperatur dengan baik/mengatur
temperatur di dalam tanaman.
h.
Menciptakan situasi temperatur yang konstan.
Perubahan kehidupan dari air ke darat pada beberapa organisme atau
siklus hidup organisme selalu terbentuk pada cara mengatasi kekurangan air.
Masalah lain yang dihadapai organisme darat di daerah kering adalah tanpa air
tidak ada kehidupan dan sebaliknya, jika ada air maka akan ada kehidupan.
Adapun sifat air terdiri atas :
1) Sifat Kimia Air
Kepekatan air berhubungan dengan salinitas air, karena bervariasinya
garam mineral yang terlarut dalam air. Hal ini sangat mempengaruhi pola
kehidupan organisme. Pola kehidupan organisme di air yang salinitasnya rendah
sangat berbeda dengan pola kehidupan organisme di air yang salinitasnya tinggi.
2) Sifat Jelek Air
Aliran air yang deras, suhu air yang tinggi dan banyaknya buih di
perairan merupakan faktor pembatas bagi organisme perairan. Agar dapat
mempertahankan hidupnya, organisme perairan harus dapat beradaptasi terhadap
sifat fisik air tersebut
4.
Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda
menyebabkan organisme yang hidup di dalamnya berbeda. Manusia dapat
memanfaatkan tanah lebih besar dari pada organisme lain. Perlakuan manusia yang
berlebihan pada tanah menyebabkan hilangnya kesuburan tanah dan tanah menjadi
gersang. Tanah terbentuk dari proses penghancuran atau pelapukan dari batuan
induk menjadi bentuk-bentuk berupa partikel yang sangat halus. Hujan, angin,
suhu, aliran sungai, salju serta lumut kerak (Lichenes) merupakan faktor-faktor
yang berperan dalam proses terjadinya tanah. Proses ini dikenal dengan istilah
hancuran iklim.
Tanah tersusun atas bahan-bahan sebagai berikut :
a.
Mineral sebanyak 45%
b.
Bahan organik sebanyak 5%
c.
Air sebanyak
25%
d.
Udara sebanyak
25%
Bagi kehidupan tanaman, tanah dengan komponen penyusunnya yang menyatu
berfungsi sebagai :
a.
Media tempat geraknya tanaman.
b.
Gudang unsur hara bagi keperluan nutrisi tanaman.
c.
Tempat
persediaan air bagi tanaman
d.
Tempat
persediaan oksigen dalam tanah
Pengaruh
Bahan Organik Tehadap Tanah
Pemberian
bahan organik ke dalam tanah memberikan dampak yang baik terhadap tanah,
tempat tumbuh tanaman. Tanaman akan memberikan respon yang positif apabila
tempat tanaman tersebut tumbuh memberikan kondisi yang baik bagi pertumbuhan
dan perkembangannya. Bahan organik yang ditambahkan ke dalam tanah menyediakan
zat pengatur tumbuh tanaman yang memberikan keuntungan bagi pertumbuhan tanaman
seperti vitamin, asam amino, auksin dan giberelin yang terbentuk melalui
dekomposisi bahan organik. Bahan organik yang ditambahkan ke dalam tanah
mengandung karbon yang tinggi. Pengaturan jumlah karbon di dalam tanah
meningkatkan produktivitas tanaman dan keberlanjutan umur tanaman karena dapat
meningkatkan kesuburan tanah dan penggunaan hara secara efisien. Selain itu
juga perlu diperhatikan bahwa ketersediaan hara bagi tanaman tergantung pada
tipe bahan yang termineralisasi dan hubungan antara karbon dan nutrisi lain
(misalnya rasio antara C/N, C/P, dan C/S). Penggunaan bahan organik telah
terbukti banyak meningkatkan pertumbuhan tanaman. Hasil penelitian Duong et al.
(2006) yang memberikan kompos berupa jerami pada tanaman padi sudah memberikan
pengaruh setelah 30 hari diaplikasikan. Selain itu, juga ditemukan dampak
positif lain seperti meningkatkan ketersediaan makro dan mikronutrien bagi
tanaman. Bahan organik yang berasal dari sisa tanaman mengandung bermacam-
macam unsur hara yang dapat dimanfaatkan kembali oleh tanaman jika telah
mengalami dekomposisi dan mineralisasi. Sisa tanaman ini memiliki kandungan
unsur hara yang berbeda kualitasnya tergantung pada tingkat kemudahan
dekomposisi serta mineralisasinya. Unsur hara yang terkandung dalam sisa bahan
tanaman baru bisa dimanfaatkan kembali oleh tanaman apabila telah mengalami
dekomposisi dan mineralisasi. Menurut Brady (1990), gula, protein sederhana
adalah bahan yang mudah terdekomposisi, sedangkan lignin yang akan lambat
terdekomposisi. Secara urutan, kemudahan bahan yang untuk terdekomposisi adalah
sebagai berikut:
a.
Gula, zat pati, protein sederhana mudah
terdekomposisi
b.
Protein kasar
c.
Hemiselulosa
d.
Selulosa
e.
Lemak
f.
Lignin, lemak.
5.
Ketinggian
Ketinggian suatu tempat menentukan jenis organisme yang hidup di tempat
tersebut. Ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia
yang berbeda.
6.
Angin
Angin berperan dalam menentukan kelembapan dan berperan dalam penyebaran
biji tumbuhan tertentu.
7.
Garis Lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda
pula. Garis lintang secara sah langsung menye babkan perbedaan distribusi organisme
di permukaan bumi.
Pengaruh Komponen Dalam Ekosistem
1. Pengaruh
Komponen Abiotik Terhadap Komponen Abiotik
Banyak kasus di sekitar kita yang menunjukan bahwa komponen abiotik
sangat berpengaruh terhadap kehidupan tumbuhan dan hewan yang ada di atasnya.
Air, kelembapan udara, cahaya matahari, gaya gravitasi maupun suhu lingkaran
merupakan komponen abiotik yang besar pengaruhnya terhadap kehidupan organisme.
a. Pengaruh air terhadap organisme
Keberadaan air didalam setiap ekosistem sangat menetukan kelangsungan
hidup semua organisme yang ada di dalamnya. Kandungan air di berbagai
lingkungan berbeda. Oleh karena itu, pada kondisi lingkungan yang kandungan
airnya berbeda akan ditemukan tumbuhan yang berbeda.
b. Pengaruh cahaya matahari terhadap organisme
Cahaya matahari merupakan sumber energi primer. Energi cahaya matahari
oleh produsen atau tumbuhan hijau digunakan untuk fotositensis. Tanpa cahaya
matahari, tumbuhan hijau tidak mungkin melakukan fotositensis. Itu berarti
tidak mungkin tersedia makanan bagi tumbuhan maupun organisme lain. Selain itu,
cahaya matahari juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tumbuhan.
c. Pengaruh air terhadap tanaman dan
tanah
Tanah merupakan medium yang porous. Dapat menahan air, dapat meneruskan
sebagian yang berasal dari air hujan maupun air dalam tanah itu sendiri. Adanya
suatu infiltrasi air dan gerakan air merupakan suatau faktor-faktor tertentu
yang saling bekerja sama dengan kandungan air yang ada di dalam tanah dan tanah
sebagai medium serta tanaman yang ada di atas tanah biasanya disebut
transporasi atau evapotranspirasi. Permukaan bagian atas tanah yang diduduki
tetapi tanaman dapat menguapkan air tanah lebih banyak lagi meskipun evaporasi
d. Pengaruh suhu terhadap tanaman
Temperatur tanaman selalu mengikuti sekeliling meskipun sering terjadi
temperatur atmosfer lebih tinggi dari pada tanaman. Panas adalah bentuk energi
kinetis yang dapat diubah dalam bentuk energi lain atau dapat ditularkan dari
suatu benda ke banda lain. Penghantaran panas dapat terjadi dengan cara
radiasi, konduksi, dan konveksi.
e. Pengaruh cahaya terhadap tanaman
Cahaya dalam hubungannya dengan proses pertumbuhan tanaman dapat
mempunyai beberapa macam kegunaan antara lain :
1) Fotosintensis
2) Cahaya dalam hubungannya dengan
klasifikasi tanaman
3) Sejumlah
peristiwa yang terjadi dalam tubuh tanaman. Misalnya, sintensis klorofil,
kelakuan stomata dan sebagainya.
4) Transpirasi
2. Pengaruh
Faktor Biotik Terhadap Abiotik
Cacing tanah sebagai faktor biotik memengaruhi kesuburan tanah. Cacing
tanah adalah hewan tidak memiliki rangka dan berbentuk bulat panjang. Hewan
tersebut mempunyai peranan yang besar dalam membantu menjaga kesuburan tanah.
Cacing tanah biasa hidup di tanah yang basah atau di bawah pohon yang banyak
mengandung humus, jejaknya di dalam tanah menyebabkan terbentuknya lubang yang
menimbulkan rongga udara dalam tanah. Dari dalam lubang tempat tinggalnya
itulah akan keluar gundukan tanah. Makanan cacing adalah sisa tumbuhan. Sisa
tumbuhan tersebut akan dihancurkan dengan alat pencernaannya yang telah
berkembang cukup baik. Berkat kerja cacing tanah, sisa tumbuhan dihancurkan.
Dengan demikian pengaruh cacing tanah terhadap tanah amat jelas yaitu :
a. Membantu menghacurkan sampah sehingga
mengemblikan hara ke dalam tanah.
b.
Menjadikan pengudaraan tanah menjadi lebih baik karena jejak cacing menyebabkan
terbentuknya rongga udara dalam tanah
c. Menyuburkan dan menggemburkan
tanah karena adanya oengudaraan dan pembongkaran sampah.
Banyak manfaat hewan bagi ekosistem
diantaranya penyambunga rantai makanan yang ada di alam, bagi petani tikus
merupakan musuh bagi petani, tapi dengan adanya ular sebagai pemakan tikus jadi
para petani pemanpaatkan ular tersebut tetap hidup agar mampu memakan tikus
tersebut.
G.
KESIMPULAN
Pada ekosistem terdapat komponen abiotik dan komponen non abiotik yang
sangat berperan penting bagi kelngsungan hidup makhluk hidup. Untuk itu kita
harus menjaga kelestarian alam agar alam mampu berperan baik dan optimal untuk
kelngsungan hidup makhluk hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2011.perananabiotik
dan non abiotik.tersedia :
Wahyuaskari.pengaruh bahan oraganik terhadap tanaman. Tersedia
:
Anonim.
Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem
Lilia kathy.2007. tersedia :
Anonim.2007.rantai makana.tersedia :
:http://andalasdejava.files.wordpress.com/2007/08/rantaian
makanan.gif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar