MEMINIMALISASI PENCEMARAN UDARA DI JL. JEND. AHMAD YANI LENGKONG WETAN
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah
Pencemaran Lingkungan
Disusun
oleh:
Kelompok 1 / Kelas 3B
1.
Desma Yulianti 102154053
2.
Ferry Dwi Restu Hendra 102154060
3.
Rina Arisnawati 102154064
4.
Rahma Damayanti 102154073
5.
Pupu Indah Purwita 102154077
6.
Dicky Rizkiansyah 102154089
7.
Fuzi Nurmulyawati 102154090
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
UNVERSITAS SILIWANGI
TASIKAMALAYA
2012
A.
Latar
Belakang
Lingkungan
merupakan tempat hidup makhluk hidup yang harus kita jaga kelestariannya agar
kelangsungan hidup kita menjadi nyaman. Namun seiring dengan kemajuan teknologi
dan industri dapat berdampak buruk bagi lingkungan hidup kita. Banyak pencemaran
yang terjadi yang berdampak bagi linkungan, contoh kecilnya saja ialah pencemaran udara. Pencemaran
atau pencemaran lingkungan menurut tempat terjadinya terbagi tiga yaitu
pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran udara. Menurut Undang-undang Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 tahun 1982, pencemaran
lingkungan atau polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan
oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih
substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat
membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan
kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran
udara Adapun yang disebut polutan yaitu suatu zat atau bahan
yang kadarnya melebihi ambang batas serta berada pada waktu dan tempat yang
tidak tepat, sehingga merupakan bahan pencemar lingkungan, misalnya: bahan
kimia, debu, dan panas. Polutan tersebut dapat menyebabkan lingkungan menjadi
tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan akhirnya malah merugikan manusia
dan makhluk hidup lainnya. Pencemaran udara dapat pula
dikelompokkan kedalam :
Read More >>
Read More >>
1. Pencemaran primer.
Polutan yang bentuk dan komposisinya sama dengan ketika dipancarkan, lazim
disebut sebagai pencemar primer, antara lain CO, CO2, hidrokarbon,
SO, Nitrogen Oksida.
2. Pencemaran Sekunder.
Berbagai bahan pencemar kadang kala bereaksi satu sama lain
menghasilkan jenis pencemar baru, yang justru lebih membahayakan kehidupan.
Reaksi ini dapat terjadi secara otomatis ataupun dengan cara bantuan katalisator,
seperti sinar matahari. Pencemar hasil reaksi disebut sebagai pencemar
sekunder. Contoh pencemar sekunder adalah Ozon, formal dehida,
dan Peroxy Acyl Nitrate (PAN).
Sedangkan
WHO menetapkan empat tingkatan pencemaran sebagai berikut:
1. Pencemaran
tingkat pertama; yaitu pencemaran yang tidak menimbulkan kerugian bagi manusia.
2. Pencemaran
tingkat kedua; yaitu pencemaran yang mulai menimbulkan kerugian bagi manusia
seperti terjadinya iritasi pada indra kita.
3. Pencemaran
tingkat ketiga; yaitu pencemaran yang sudah dapat bereaksi pada faal tubuh dan
menyebabkan terjadinya penyakit yang kronis.
4. Pencemaran
tingkat keempat; yaitu pencemaran yang telah menimbulkan sakit akut dan
kematian bagi manusia maupun hewan dan tumbuh-tumbuhan.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas
kami merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran udara?
2. Apa yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara?
3. Bahaya apa saja yang di timbulkan oleh pencemaran udara?
4. Bagaimana dampak pencemaran udara bagi tanaman dan binatang?
5. Upaya apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah dan mengatasi pencemaran
udara di daerah sekitar pasar pancasila?
C.
Tujuan
Tujuan dari laporan ini
adalah untuk mengetahui:
1. Pengertian pencemaran udara
2. Penyebab terjadinya pencemaran udara
3. Bahaya yang ditimbulkan oleh pencemaran udara
4. dampak pencemaran udara bagi tanaman dan binatang
5. upaya yang harus dilakukan untuk mencegah dan mengatasi pencemaran udara
D . Manfaat
Dengan
adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu secara :
1. Akademis
Dengan
adanya proposal penelitian ini diharapkan menjadi suatu tambahan ilmu dan
bernilai manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi program studi
pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi.
2.
Praktis
Dari
penyusunan proposal ini diharapkan mahasiswa mampu mengembangkan kemampuan
berfikir kritis, kreatif dan kemampuan memecahkan masalah setelah mempelajari
bahasan ini.
E.
Landasan Teoritis
1. Pencemaran udara
Pencemaran
atau pencemaran lingkungan menurut tempat terjadinya terbagi tiga yaitu
pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran udara. Menurut Undang-undang Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 tahun 1982, pencemaran lingkungan atau
polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, dan atau komponen
lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan
manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukkannya. Pencemaran udara adalah kehadiran
satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah
yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu
estetika dan kenyamanan, atau merusak. Adapun yang disebut polutan yaitu suatu
zat atau bahan yang kadarnya melebihi ambang batas serta berada pada waktu dan
tempat yang tidak tepat, sehingga merupakan bahan pencemar lingkungan,
misalnya: bahan kimia, debu, dan panas. Polutan tersebut dapat menyebabkan
lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan akhirnya
malah merugikan manusia dan makhluk hidup lainnya
2. Penyebab Terjadinya
Pencemaran Udara
Kita semua telah tahu
pencemaran udara disebabkan oleh polutan. Namun banyak proses yang dapat
terjadi dalam masuknya polutan ke udara diantaranya:
a.
Aktifitas manusia
1)
Transportasi yaitu dari asap
pembuangan kendaraan bermotor yang jumlahnya semakin banyak.
2)
Industri yaitu dari asap
pembuangan pabrik-pabrik. Juga dari pembangkit listrik yang mengeluarkan asap
seperti pembangkit listrik tenaga uap yang menggunakan batubara.
3)
Rumah tangga yaitu dari asap
pembakaran-pembakaran rumah tangga. Refrigator atau kulkas dan AC (air
conditioner) atau pendingin udara yang ber-CFC atau khloro fluoro karbon.
4)
Penebangan hutan yaitu dari
manusia yang tidak bertanggung jawab karena telah menebang hutan sembarangan.
Dapat menambah jumlah karbondioksida di udara. Juga ladang berpindah yang
dilakukan dengan cara membakar hutan.
5)
Timbulan gas biasa dari TPA
(tempat pembuangan akhir) berupa gas metana.
b.
Sumber alami
1)
Gunung berapi, secara alami gunung
berapi mengeluarkan gas yang dapat merusak kesehatan manusia. Misalnya gas
belerang jika dalam konsentrasi tinggi dapat membahayakan manusia
2)
Kebakaran hutan secara alami
mungkin terjadi. Biasa terjadi saat musim kemarau.
3. Bahaya yang ditimbulkan oleh pencemaran udara
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke
dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam
tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat
tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran
kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap
oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA
(infeksi saluran pernapasan akut). termasuk
di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat
pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik. Studi ADB memperkirakan
dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian prematur,
perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISPA pada tahun
1998 senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun
rupiah di tahun 2015.
4. dampak pencemaran udara bagi tanaman dan binatang
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat
pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit,
antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi
di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis. Selain
itu pencemaran udara yang juga dapat menyebabkan pemanasan global. Dapat
mengakibatkan tanaman mati. Ini di sebabkan naiknya temperatur rata-rata bumi
membuat beberapa tanaman yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan
mati.
Dampak
terhadap Binatang yaitu timbulnya penyakit-penyakit penapasan. Karena zat-zat
kimia yang berbahaya. Sama seperti tumbuhan binatang yang tidak dapat
menyesuaikan diri dengan dapat lingkungan mati. Karena pemanasan global.
a. Hujan asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di
atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan
membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara
lain:
1) Mempengaruhi
kualitas air permukaan
2) Merusak
tanaman dan berpengaruh terhadap binatang
3) Melarutkan
logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air
tanah dan air permukaan
4) Bersifat
korosif sehingga merusak material dan bangunan
5) Berpengaruh
terhadap kesehatan manusia
b. Efek rumah kaca
Efek rumah kaca adalah
proses masuknya radiasi dari matahari dan terjebaknya radiasi dalam atmosfer
akibat gas rumah kaca sehingga menaikkan suhu permukaan bumi. Justru pada
proporsi tertentu efek rumah kacalah yang memberikan kesempatan kehidupan
berbagai mahluk di palnet ini, artinya efek rumah kaca bukanlah
sesuatu yang buruk namun justru memberikan manfaat bagi kehidupan. Panjang gelombang
yang dapat diserap dan terperangkap dalam gas rumah kaca adalah panjang
gelombang yang lebih besar dari 1200A (Schnoor, 1996).
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC,
metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari
yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam
lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.
c.
Pemanasan
Global
Pengertian pemanasan global adalah
terjadinya peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya
permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, dan lain-lain. Segala sumber energi
yang terdapat di bumi berasal dari matahari. Sebagian besar energi
tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk
cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan bumi, ia
berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan bumi. Permukaan bumi,
akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas
ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa
luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat
menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon
dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini
menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan
bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan bumi. Keadaan
ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan
bumi terus meningkat.
Dampak
dari pemanasan global adalah:
1)
Pencairan es.
Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat,
sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan
juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih
memperbanyak volume air di laut. Ini semua dapat menenggelamkan daratan.
2)
Perubahan iklim regional dan global juga Cuaca.
Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk
meningkat.Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang
menguap dari lautan. Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan
lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya tanah akan menjadi lebih kering dari
sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang yang akan menyebabkan angin topan
yang memperoleh kekuatan dari udara panas.
3)
Perubahan siklus hidup flora dan fauna. Karena banyak
hewan dan tumbuhan yang akan mati. Selain
gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur
dioksida (SO2), nitrogen monoksida
(NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik
seperti gas metana (CH4). Gas-gas tersebut memegang peranan penting
dalam meningkatkan efek rumah kaca.. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan
oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional
dari negara-negara maju.
d. Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di
stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi
memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian
molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang
mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian
molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk
lubang-lubang pada lapisan ozon.
5. Upaya yang harus dilakukan untuk mencegah dan mengatasi pencemaran udara
Pencemaran udara ini sudah terjadi. Walaupun begitu kita masih dapat
menguranginya atau bahkan menghentikanya. Beberapa cara diantaranya:
Kita
harus menghilangkan karbon. Cara yang paling mudah untuk menghilangkan
karbondioksida di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon
lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap
karbon dioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan
menyimpan karbon dalam kayunya. Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan
telah mencapai level yang mengkhawatirkan. Di banyak area, tanaman yang tumbuh
kembali sedikit sekali karena tanah kehilangan kesuburannya ketika diubah untuk
kegunaan yang lain, seperti untuk lahan pertanian atau pembangunan rumah
tinggal. Langkah untuk mengatasi hal ini adalah dengan penghutanan kembali yang
berperan dalam mengurangi semakin bertambahnya gas polutan
Dalam
bidang transportasi sangat banyak gas-gas polutan yang di keluarkan. Ini dapat
ditekan dengan membuat pembakaran mesin lebih sempurna, mempunyai kendaraan
bermotor yang gas pembuanganya lebih ramah lingkungan dan tidak memakai
kendaraan bermotor secara berlebihan. Ini semua akan lebih baik jika kita
memakai alat transportasi yang ramah lingkungan seperti sepeda.
F. Waktu
dan Tempat Penelitian
Hari, Tanggal :
Selasa, 16 oktober 2012
:
Rabu, 17 Oktober 2012
:
Jumat, 19 Oktober 2012
Waktu : 11.00-11.30
: 16.30-17.00
: 07.00-07.30
Tempat : Jalan Ahmad
Yani pasar Pancasila
G. Pembahasan
Pencemaran udara yang terjadi
di sekitar pasar pancasila disebabkan oleh asap kendaraan meliputi angkutan
umum, angkutan pribadi, dan lain-lain.
Apabila pencemaran udara di
daerah tersebut dibiarkan maka akan berdampak buruk bagi kesehatan warga
sekitar baik pembeli, penjual maupun pengunjung. Karena dapat menyebabkan
penyakit ISPA (infeksi saluran pernapasan akut). termasuk di antaranya,
asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya.
Berdasarkan survei yang telah
dilakukan, keadaan di jalan Ahmad Yani pasar pancasila terlihat sangat ramai
dan dipenuhi oleh kendaraan-kendaraan transportasi baik kendaraan umum maupun
kendaraan pribadi. Disana terdapat banyak angkutan umum yang mangkal
dikarenakan disana merupakan terminal angkot. Keadaan udara di daerah sekitar
sangat tercemar karena banyaknya asap kendaraan, asap rokok dan debu-debu. Hal
itu sangat berdampak buruk karena di pinggir-pinggir jalan dan di depan pasar
banyak pedagang kaki lima, dan udara yang tercemar dapat terhirup oleh para
penjual dan pembeli di pasar tersebut.
Adapun jumlah kendaraan yang kami survei berdasarkan 3 zona
waktu :
a. Pagi hari
Mobil : 704
Motor : 838
b. Siang hari
Mobil : 452
Motor : 529
c. Sore hari
Mobil : 491
Motor : 1134
Total jumlah kendaraaan pada pagi,
siang dan sore hari :
·
motor = 2480
·
mobil = 1648
Karbonmonoksida (CO), Nitrogen Oksida (NOX), dan
Hidrokarbon (HC) gas pencemar udara yang dapat mengganggu kesehatan. Daftar
ambang batas emisi yang diperoleh dari Dinas Perhubungan kota Tasikmalaya.
Kategori
|
Tahun Pembuatan
|
Parameter
|
Metode Uji
|
|
CO (%)
|
HC (ppm)
|
|||
2 tak
|
< 2010
|
4,5
|
12000
|
Idle
|
4 tak
|
< 2010
|
5,5
|
2400
|
Idle
|
Catatan : ambang batas solar diukur dengan ketebalan asap.
Bila lebuh dari 50 %, maka pengujian tidak lulus.
Berikut
ini merupakan Ambang Batas Emisi menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup No 4 Tahun 2009.
Kategori
|
Parameter
|
Nilai Ambang Batas
(gram/km)
|
LI
|
CO
|
1.1
|
HC + NOX
|
1.2
|
|
L2
|
CO
|
3.5
|
HC + NOX
|
1.2
|
|
L3 < 150 cm3
|
CO
|
5.5
|
HC
|
1.2
|
|
NOX
|
0.3
|
|
L33 150
cm3
|
CO
|
5.5
|
HC
|
1.0
|
|
NOX
|
0.3
|
Catatan :
1. L1
merupakan kendaraan bermotor beroda 2 dengan kapasitas silinder mesin tidak
lebih dari 50 cm3 dan dengan desain kecepatan maksimum tidak lebih
dari 50 km/jam apapun jenis tenaga penggeraknya.
2. L2
merupakan kendaraan bermotor beroda 3 dengan susunan roda sembarang dengan
kapasitas silinder mesin tidak lebih dari 50cm3 dan dengan desain
kecepatan maksimum tidak lebih dari 50 km/jam apapun jenis tenaga penggeraknya.
3. L3
merupakan kendaraan bermotor beroda 4 dengan susunan roda sembarang dengan
kapasitas silinder mesin tidak lebih dari 50cm3 dan dengan desain
kecepatan maksimum tidak lebih dari 50 km/jam apapun jenis tenaga penggeraknya.
Tabel data jenis kendaraan berdasarkan jenis yang dihitung pada hari
kerja mengambil sampel perhitungan pagi selama setengah jam.
Jenis kendaraan
|
Jumlah
|
L1
|
2480
|
L2
|
0
|
L3
|
1468
|
Apabila kita memproyeksikan batas ambang sebagai gas keluaran
saat kendaraan bermotor dinyalakan maka didapat sebagai berikut :
Perhitungan
jumlah gas buang dari kendaraan yang dihitung pada hari kerja :
Jenis Kendaraan
|
Jumlah Kendaraan
|
Ambang Batas (gram/km)
|
Jumlah Gas Buang
|
|
L1
|
2480
|
CO
|
1.1
|
2728
|
HC + NOX
|
1.2
|
2976
|
||
Total
|
5704
|
|||
L2
|
0
|
CO
|
3.5
|
0
|
HC + NOX
|
1.2
|
0
|
||
Total
|
0
|
|||
L3
|
1648
|
CO
|
5.5
|
9064
|
HC
|
1.2
|
1977,6
|
||
NOX
|
0.3
|
494,4
|
||
Total
|
11536
|
Setelah melakukan survei
kelompok kami berencana untuk mengurangi pencemaran udara dengan cara melakukan
pembagian masker pada orang-orang yang berada disekitar pasar baik penjual
maupun pengunjung. Selain itu kelompok kami akan melakukan penanaman pohon
berupa:
a. Pohon Palm
Palem Kuning, atau
Areca Palm merupakan jenis tanaman rumah dengan pelepah daun cukup panjang dan
menutupi batang yang beruas-ruas. Rata-rata tinggi pohon ini bisa mencapai 1-6
meter. Pohon ini harus ditaruh di tempat yang lembab agar tidak rusak, tapi pada
dasarnya palem kuning bisa disimpan di mana saja, terutama di sebelah furnitur
yang baru dipernis. Jenis palem ini mampu menyedot polutan yang berasal dari
senyawa formaldehyde
Formaldehida merupakan senyawa
organik dengan rumus CH2O. Ini adalah bentuk paling sederhana dari aldehida,
maka metanal nama sistematis. Suatu gas pada suhu kamar, formaldehid tidak
berwarna dan memiliki karakteristik tajam, bau menjengkelkan. Ini merupakan
prekursor penting bagi banyak senyawa kimia lainnya, terutama untuk polimer.
Pada tahun 2005, dunia produksi tahunan formaldehida diperkirakan 23 juta ton
(£ 50000000000) solusi Komersial formaldehida dalam air, biasa disebut
formalin,. Dulunya digunakan sebagai desinfektan dan untuk pengawetan spesimen
biologi. Dalam pandangan luas toksisitasnya, penggunaan dan volatilitas,
paparan formaldehid adalah pertimbangan signifikan bagi kesehatan manusia. Pada
tanggal 10 Juni 2011, Program Toksikologi Nasional AS menggambarkan formalin
sebagai "dikenal sebagai karsinogen manusia"
b. Sansevieria
Kalau
kembang sepatu berfungsi melanjutkan radiasi, tidak demikian dengan tanaman
sansevieria ini. Sansevieria mampu menyerap 107 jenis racun, diantaranya polusi
udara, asap rokok (nikotin), hingga radisi nuklir, termasuk logam berat
atau timbal yang terkandung di udara akan diserap oleh Lidah Mertua. Tanaman ini juga hanya menghasilkan
Oksigen, tanpa mengeluarkan Karbondioksida.
H.
Kesimpulan
Untuk meminimalisasi
pencemaran udara di daerah pasar pancasila kami akan memberikan masker dengan tujuan agar polutan tidak terhirup langsung oleh manusia, penanaman pohon palem bertujuan agar polutan dapat diserap oleh pohon palem dan
Sansevieria ditanam karena mampu
menyerap 107 jenis racun, diantaranya polusi udara, asap rokok (nikotin),
hingga radisi nuklir, termasuk logam berat atau timbal yang terkandung
di udara akan diserap oleh Lidah Mertua.
Daftar Pustaka
Anonim. Online. Tersedia: http://kir7bogor.comxa.com/index.php?option=com_content&view=article&id=56:pencemaran&catid=34:biologi&Itemid=54
[16 oktober 2012]
Anonim. Online. Tersedia: http://www.ibujempol.com
[16oktober 2012]
0 komentar:
Posting Komentar