Bahaya Pembalut
Mungkin banyak yang bertanya terutamadari kalangan pwanita dewasa, apakah benar Pembalut bisa menyebabkan
Kanker Serviks, jawabanya Iya, tapi kita lihat dulu pembalut seperti apa yang menyebabkan Kanker Serviks tersebut ?
Pertama yang akan kita bahas adalah Bahan baku Pembalut?
Bahan Baku Pembalut Biasa
Hal ini semakin menjadi-jadi karena pembalut wanita
adalah produk sekali pakai. karena itulah para produsen mendaur ulang bahan
baku kertas bekas dan pulp atau serbuk kayu, menjadikannya bahan dasar untuk menghemat biaya.
Bahan bakunya mulai dan kertas koran, kardus, karton bekas, penuh dengan
bakteri dan kuman-kuman, serta bermacam pewarna sintetis, dan berbau.
Dalam proses daur ulang, banyak zat kimia digunakan
untuk proses pemutihan kembali. Zat kimia juga digunakan untuk proses
sterilisasi kuman-kuman pada kertas bekas serta pembuangan bau.
mungkin banyak yang bertanya loh koq serbuk kayu??? pembalut wanita kan
warnanya putih? jawabannya bahan-bahan tersebut diberi Pemutih yang mengandung
zat kimia yang disebut Dioksin.
Apa itu dioksin?
Apa
Itu Dioksin?
dikutip dari blog ini, Dioksin
adalah senyawa yang tergolong karsionogenik. Dampak keracunan dioksin untuk
jangka panjang adalah kanker dan aterosklerosis sehingga menaikkan angka
kematian sampai 46 % pada beberapa kasus. Karena sumber dioksin bisa dari
berbagai materi yang ada di sekitar kita, maka dioksin menjadi ancaman serius
bagi kesehatan manusia, karena pengaruh negatifnya sudah dapat dicapai hanya
pada dosis yang sangat rendah yaitu beberapa part per trillum dalam lemak tubuh
kita.
Dioksin
merupakan senyawa yang mampu mengacaukan sistem hormon, yaitu dengan cara
bergabung dengan kaseptor hormon, sehingga mengubah fungsi dan mekanisme
genetis dari sel, dan mengakibatkan pengaruh yang sangat luas, yaitu kanker,
menurunkan daya tahan tubuh, mengacaukan sistem saraf, keguguran kandungan, dan
dapat mengakibatkan cacat kelahiran (birth deformity).
Dioksin secara langsung mampu menurunkan sel B dan
secara tidak langsung menurunkan jumlah sel T yang berperan dalam sistem imun.
Karena mampu mengubah fungsi genetika sel, jadi dapat menyebabkan timbulnya
penyakit genetis dan dapat mempengaruhi pertumbuhan anak.
Di Mana Saja Ada Dioksin?
Dioksin sangat jarang terdapat dalam alam, sebagian
besar dioksin bersumber dari manusia. Sejarah mengapa dioksin mulai terakumulasi
ke dalam lingkungan hidup yaitu ketika founder perusahaan Dow Chemical
(Midland, Michigan) menemukan suatu cara membelah molekul garam dapur (NACl)
sehingga pecah menjadi atom-atom natrium dan atom klorin.
Dengan demikian, hal itu menjadi tonggak sejarah
pertama kali manusia mampu menghasilkan jumlah klorin bebas secara
besar-besaran. Disebut klorin bebas karena tidak melekat pada senyawa atau atom
lain. Pada awalnya, mereka kebingungan mau diapakan klorin bebas tersebut, yang
merupakan limbah yang tidak tahu kegunaannya dan bersifat berbahaya.
Umumnya dioksin dihasilkan dari pembakaran sampah,
hasil samping produk pestisida, pembakaran dari proses produksi baja atau
proses kimia suatu produk yang menggunakan chlor sebagai pemutih seperti
kertas, plastik, bahan T-shirt dan sebagainya.
Dioksin dikenal sebagai senyawa hidrofobik (tidak akur
dengan air). Artinya bila dioksin berada di air, akan menghindari air dan
mencari tempelan atau masuk ke dalam tubuh ikan. Demikian juga halnya mekanisme
cara pencemaran pada binatang liar. Dioksin akan mencari binatang untuk
ditempeli dan dimasuki. Yang sangat disayangkan, manusia tidak memiliki piranti
dan mekanisme yang mampu memusnahkan dioksin di dalam tubuhnya dan membiarkan
saja pecah sendiri menurut waktu paruh pemecahan secara alamiah (chemical half
time).
Dari hasil evaluasi EPA (1994), telah dikonfirmasikan
bahwa dioksin merupakan senyawa organik yang paling beracun yang manusia pernah
ketahui, pengaruhnya sangat negatif terhadap risiko kesehatan, bahkan dengan
dosis yang sangat kecil yaitu 10-15 ppt (part per trillion), yang terakumulasi
selama hidup. Berdasarkan hal tersebut, EPA menetapkan ambang batas dioksin
yang diizinkan dalam tubuh manusia adalah sekitar 0,006 pikogram (seper
juta-juta gram) per kilogram berat badan, atau sekitar 0,40 pikogram untuk
seorang dewasa. Sedangkan dosis yang dapat dipakai acuan adalah ADI (Acceptable
Daily Intake) dari WHO yaitu 1-10 pg/kg/hari.
Zat Dioksin juga termasuk hasil sampingan dari proses
pemutihan (bleaching) yang digunakan pada pabrik kertas, termasuk pabrik
pembalut wanita, tissue, sanitary pad dan diaper (pembalut untuk anak-anak).
Lalu bagaimanacara kita untuk mengetahuipembalt yang baik bagi kesehatan, berikut cara sederhana untuk mengetes apakah pembalut tersebut berkwalitas atau tidak ?
1.
Sobek produk pembalut anda, ambil bagian inti di dalamnya.
2. Ambil segelas air putih. Usahakan gunakan gelas transparan sehingga lebih
jelas.
3. Ambil sebagian dari lembaran inti pembalut & celupkan ke dalam gelas,
aduk dengan sumpit.
4. Lihat perubahan warna air.
5. Apakah produk tersebut utuh atau hancur seperti pulp. Jika hancur dan airnya
keruh, berarti anda menggunakan produk yang berkualitas buruk dan banyak
mengandung pemutih.
6.Anda akan temukan gulungan kertas dan bukan kapas
7. Dari produk yang berkualitas buruk ?tersebut mengandung dioksin yang sering
menyebabkan bagian intim organ kewanitaan selalu mengalami banyak masalah,
seperti keputihan, gatal-gatal, iritasi, juga pemicu terjadinya kanker mulut
rahim/servik.
sekian pembahasan kali ini, semoga postingan saya bergunga dan semakin menambah wawasan kita semua. sobat blogger semua tertarrik membaca artike lainnya kunjungi blog saya atau mau baca artikel tentang bagaimana cara memilih pembalut yangbaik, silahkan kunjungi lama saya di sini.
jangan lp komentar ma join blognya d tunggu.